KOMPAS.com - Mykhailo Mudryk menjalani kehidupan baru setelah mendapat sanksi larangan bermain akibat kasus doping.
Kasus doping ini terjadi saat Mudryk membela Timnas Ukraina pada jeda internasional bulan November 2024, yang membuatnya harus absen dari pertandingan resmi.
Mengutip dari A Bola, Mudryk kabarnya mendapat suntikan sel punca saat pemusatan latihan dari fisioterapis Timnas Ukraina, Igor Porobiya, untuk regenerasi jaringan tubuhnya.
Baca juga: Anthony Martial Ungkap Dual Hal Usai Jadi Pemain Liga Meksiko
Akibat suntikan tersebut, zat meldonium terdeteksi dalam tubuh Mudryk dan membuatnya dijatuhi skors.
Menurut kabar terbaru, pemain berusia 24 tahun tersebut sedang menunggu hasil dari sampel B terkait kasusnya.
Sembari menunggu hasil tes, muncul kabar bahwa Mudryk akan beralih menjadi atlet lari untuk memperkuat timnya di Olimpiade 2028 yang akan diadakan di Los Angeles.
Laporan dari Marca mengatakan Mudryk telah bergabung dengan pelatihan tim lari cepat nasional Ukraina di bawah bimbingan mantan atlet Olimpiade.
Kabar tersebut semakin mencuat pasalnya ia sudah tidak lagi berlatih di Chelsea hingga saat ini.
Baca juga: Prediksi Skor Liverpool Vs Everton, Siapa Terbaik di Derby Merseyside?
Selain itu, rumor mengenai peralihan kariernya semakin menguat, terutama karena potensi fisiknya yang dianggap cocok untuk olahraga atletik.
Potensi atletik memang sudah tampak sejak ia debut di Chelsea. Kecepatannya saat bermain terlihat paling menonjol dari pemain lain.
Mykhailo Mudrik mencatatkan rekor kecepatan saat Laga debutnya melawan Liverpool pada Januari 2023.
Tercatat ia mampu berlari hingga 36,67 km per jam dan menempatkannya sebagai pemain tercepat ketiga di Liga Inggris 2022-2023.
Namun, kasus doping ini membuat Mudryk harus menunggu hampir satu tahun untuk kembali bermain bagi Chelsea.
Baca juga: Putra Zinedine Zidane Pindah Warga Negara, Bela Timnas Aljazair
Kali terakhir ia membela Chelsa adalah kala menghadapi Heidenheim di UEFA Conference League pada November 2025.
Keputusan akhir mengenai masa depannya kini bergantung pada hasil sampel B, yang jika positif, dapat mengakibatkan ia absen hingga empat tahun ke depan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang