KOMPAS.com - Jelang duel Nottingham Forest vs Manchester United (MU) akhir pekan ini, kiper baru MU, Senne Lammens, kembali menjadi sorotan.
Debut Senne Lammens yang berbuah cleansheet pertama Man United saat mengalahkan Sunderland pada Oktober 2025 lalu diungkit lagi oleh BBC.
Dalam wawancara terbaru Senne Lammens dengan BBC pada Jumat (31/10/2025), terungkap bahwa kiper asal Belgia itu mendapat sebuah chant dari penggemar Man United, “Apakah kau Schmeichel yang menyamar?”
Hal ini mengacu pada legenda Man United, yaitu Peter Schmeichel.
Peter Schmeichel adalah penjaga gawang Man United pada 1991–1999 dan menjadi bagian dari era sukses MU di bawah Sir Alex Ferguson, termasuk saat klub meraih treble winners pada 1999.
Lammens mengaku tidak mendengar langsung nyanyian tersebut saat pertandingan, tetapi mengetahuinya setelah laga berakhir.
“Saya tidak terlalu banyak mendengarkannya selama pertandingan, tetapi saya melihatnya setelahnya,” kata Lammens, dikutip dari BBC.
“Saya bukan Schmeichel yang menyamar. Saya hanyalah Senne Lammens yang berusaha membantu tim,” ucapnya, merendah.
“Ini pujian yang luar biasa, tetapi Anda harus realistis. Dia (Schmeichel) adalah salah satu kiper terbaik yang pernah ada. Saya harus membuktikan lebih banyak lagi agar bisa berada dalam percakapan yang sama dengannya.”
Baca juga: Prediksi Skor Nottingham Forest Vs Man United di Liga Inggris 2025-2026
Kiper Arsenal, David Seaman (kiri), saat berhadapan dengan kiper Manchester United, Peter Schmeichel, dalam sebuah pertandingan.Dalam beberapa laga terakhir, termasuk kemenangan atas Liverpool di Anfield, gaya bermain Man United terlihat lebih direct dengan bola-bola panjang.
Senne Lammens menjelaskan bahwa strategi tersebut merupakan keputusan pelatih MU, Ruben Amorim, dan disesuaikan dengan gaya main Lammens sendiri.
“Banyak pembicaraan tentang taktik, tetapi bukan itu intinya,” ujarnya.
Baca juga: Man United Disebut Kandidat Juara Liga Inggris, Kantongi Keuntungan
“Ini tentang cara kami bermain dan intensitasnya. Melawan Liverpool, itu tidak akan menjadi pertandingan yang paling indah dalam hal build-up. Ini lebih tentang bersikap langsung dan bermain untuk bola kedua.”
Menurutnya, penting bagi tim untuk menyesuaikan permainan dengan kondisi lawan.
“Saya telah berusaha untuk tidak mengambil terlalu banyak risiko dan mempercayai kualitas para pemain di lini depan dan tengah. Terkadang kami perlu mengoper bola secepat mungkin,” ujar penjaga gawang Man United tersebut.