KOMPAS.com - Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto, memberikan tanggapannya terkait spanduk yang dibentangkan oleh suporter dalam laga kontra Timnas Futsal Australia di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Timnas Futsal Indonesia menjalani laga uji coba internasional kontra Australia dalam persiapan menuju SEA Games 2025 Thailand, Desember mendatang.
Duel yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (1/11/2025) dimenangkan oleh Indonesia dengan skor 3-1.
Gol Indonesia dicetak oleh Reza Gunawan dan brace Wendy Brian Ick. Sementara, Australia mencetak gol hiburan dari Grant Patrick Lynch.
Terdapat pemandangan menarik jelang pertandingan ini berakhir. Suporter membentangkan spanduk besar bertuliskan “Don’t Change Souto with Patrick” di sekitar tribune yang ditempati oleh Ultras Garuda.
Baca juga: Hasil PSM Makassar Vs Madura United 1-1: Juku Eja Satu Poin di Momen Ultah Ke-110
Tulisan tersebut jelas mengacu pada eks juru taktik Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang belum lama ini berpisah dengan PSSI usai gagal meloloskan skuad Garuda ke Piala Dunia 2026.
Dalam sesi wawancara seusai pertandingan, KOMPAS.com menanyakan tanggapan Souto mengenai tulisan tersebut.
Menanggapi hal itu, pelatih asal Spanyol tersebut tersenyum dan memberikan jawaban yang rendah hati.
“Kalau ditanya siapa yang lebih baik, tentu sebagai striker Patrick jauh lebih baik dari saya,” ucap Souto disambut tawa ringan seluruh awak media.
“Saya dengar tentang spanduk itu, tapi saya tidak punya komentar soal hal itu,” ujar Souto sambil tersenyum.
“Bagaimana saya bisa jelaskan ya? Apa yang terjadi dengan itu, maaf saya harus katakan, bukanlah budaya dalam olahraga. Budaya sportif di olahraga adalah kita harus hormati semua orang," tambahnya.
Baca juga: Link Live Streaming Verona Vs Inter Milan di Liga Italia 2025-2026
Souto menyatakan menang atau kalah adalah hal yang wajar dalam dunia olahraga.
Bagi dia, setiap pelatih dan pemain selalu berusaha memberikan yang terbaik di setiap kesempatan.
Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto, bersama Firman Adriansyah“Dalam olahraga, semua orang bisa kalah, lalu bisa menang. Kamu bisa suka, atau tidak suka. Tapi pada akhirnya, semua orang pasti ingin memberikan yang terbaik," ujar Souto.
"Saya yakin Patrick (Kluivert) juga sudah melakukan yang terbaik, hanya saja hasilnya tidak seperti yang diharapkan dan itu bisa terjadi pada siapa saja,” jelasnya.
Dia mencontohkan bahwa dirinya sendiri bisa saja mengalami hal serupa andai di SEA Games 2025 mendatang gagal memenuhi target.
Baca juga: Stadion Brawijaya Tak Penuhi Syarat, Arena Persik Vs Persebaya Belum Pasti
“Saya bisa saja mengalami hal yang sama. Misalnya di SEA Games nanti, kalau kami kalah dan tidak ada perubahan dari saya, mungkin saya juga akan diganti. Tapi itulah dunia olahraga, kita harus siap dan tetap saling menghormati," ungkap dia.
Menariknya, Souto juga mengungkapkan bahwa Patrick Kluivert adalah idolanya sejak muda.
“Patrick adalah idola saya, baik ketika saya masih remaja maupun sekarang. Dia orang baik dan pelatih yang punya hati,” tuturnya.
Ketika ditanya tentang dukungan besar dari para suporter yang terpancar lewat spanduk tersebut, Souto menyatakan bahwa dirinya akan berupaya untuk tetap rendah hati.
“Mungkin ayah dan keluarga saya senang melihat dukungan sebesar itu. Tapi bagi saya, meskipun dukungan itu membuat saya terbang tinggi, saya tetap membumi. Saya ingin semua orang tahu, bahwa saya tetap menganggap kita semua sama,” ujarnya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang