| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Rupiah Menguat ke Rp 16.310 per Dolar AS, Ini Sentimen Yang Mempengaruhinya


Senin, 08 September 2025 / 16:11 WIB
Rupiah Menguat ke Rp 16.310 per Dolar AS, Ini Sentimen Yang Mempengaruhinya
ILUSTRASI. Senin (8/9/2025) rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,75% dibanding hari penutupan perdagangan sebelumnya ke Rp 16.310 per dolar AS. ?


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Senin (8/9/2025) rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,75% dibanding hari penutupan perdagangan sebelumnya ke Rp 16.310 per dolar AS. 

Rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,54% secara harian ke Rp 16.348 per dolar AS. 

Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah dipengaruhi sentimen laporan ketenagakerjaan AS terbaru yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja signifikan dan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,3%.

Ini memperkuat sentimen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September, dengan peluang tipis untuk penurunan yang lebih substansial sebesar 50 basis poin. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.310 Per Dolar AS Hari Ini (8/9), Mayoritas Asia Naik

“Para pengamat pasar selanjutnya akan memperhatikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis hari Kamis. Jika proses desinflasi berkembang, hal ini akan memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed 16-17 September,” ujar Ibrahim, Senin (8/9/2025). 

Selain itu, sentimen dari dalam negeri, Bank Indonesia mencatat cadangan devisa mencapai US$ 150,7 miliar atau per akhir Agustus 2025. Cadangan devisa tersebut menurun Rp1,3 miliar atau Rp21,3 triliun dari bulan sebelumnya sebesar US$ 152,0 miliar.

Penurunan tersebut terjadi karena pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah bank sentral dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi. 

Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Juga: Intervensi Rupiah, Salah Satu Penyebab Cadangan Devisa RI Turun di Agustus 2025

“BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Ibrahim.  

Oleh sebab itu, cadangan devisa sebesar US$150,7 miliar itu diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor, neraca transaksi modal, dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus.

Selanjutnya: Mensesneg Ungkap Alasan Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 8-15 September 2025, Sunlight-Downy Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×