KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memaparkan tiga pekerjaan rumah (PR) utama kepada Iskandar Zulkarnain yang baru dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung.
Pertama, percepatan rotasi, mutasi, dan promosi aparatur sipil negara (ASN) yang sempat tertunda selama 18 bulan terakhir.
“Roda pemerintahan membutuhkan penyegaran, baik dari segi posisi maupun personel. Ini mendesak dan harus segera digerakkan,” ungkapnya usai melantik Sekda Kota Bandung Iskandar Zulkarnain di Pendopo Kota Bandung, Kamis (5/6/2025).
Pekerjaan rumah kedua adalah pengelolaan sampah. Kota Bandung saat ini tengah berupaya menekan jumlah sampah yang dikirim ke tempat pemrosesan akhir (TPA), serta mengoptimalkan penggunaan insinerator di berbagai titik.
“Sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Sampah, Pak Sekda wajib memastikan anggaran tersedia, program berjalan berkesinambungan, dan hasilnya berdampak nyata,” kata Farhan.
Baca juga: Ini yang Bakal Dilakukan Farhan Usai Pelantikannya Jadi Walkot Bandung Ditunda
Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memiliki target untuk mencapai 700 Kawasan Bebas Sampah (KBS) dan menurunkan ritase buangan ke TPA ke angka 100.
Ketiga, menjaga integritas birokrasi. Farhan menyebutkan, capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) harus diiringi dengan perbaikan indeks pencegahan korupsi yang masih berada di angka 69 persen.
Dia menegaskan, Pemkot Bandung memiliki komitmen jelas, yakni menjaga pemerintahan yang bersih.
Farhan menyebutkan, salah satu laporan yang sedang dibahas adalah indikasi pungli dan jual beli kursi di beberapa SMP negeri.
“Saya ingatkan orangtua, jangan tergoda jalur pungli. Yang memberi dan menerima, dua-duanya akan kami proses," tegasnya.
Baca juga: Pergantian Pj Walkot Bandung, Bey Machmudin: Hal Biasa Rotasi dan Mutasi di ASN
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Erwin mendukungan penuh pelantikan sekda definitif di Kota Bandung.
Ia berharap, posisi sekda baru digunakan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Pak Sekda, saya percaya pada integritas Anda. Jabatan ini adalah alat, bukan tujuan. Kami bertiga berkomitmen agar setiap kebijakan berpihak pada rakyat, berdasarkan prinsip maslahat,” ucap Erwin.
Menanggapi amanah yang diberikan, Iskandar Zulkarnain menyampaikan kesiapannya untuk langsung bekerja.
Dia menyebutkan, proses rotasi-mutasi yang sempat tertunda kini sedang dipercepat dengan dukungan berbagai pihak.
“Alhamdulillah, dengan bantuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), proses pengisian posisi-posisi kosong bisa segera berjalan,” ungkap Iskandar.
Baca juga: Pemkot Bandung Kembali Raih WTP, Ini yang Perlu Diperbaiki Menurut BPK
Pria yang akrab disapa Zul itu mengatakan, proses tersebut akan mulai terlihat hasilnya dalam beberapa bulan ke depan.
Terkait penanganan sampah, dia juga menjelaskan, pengujian beberapa insinerator sudah dilakukan, termasuk di Babakan Sari dan Astana Anyar.
Selain itu, Pemkot Bandung sedang mengajukan anggaran tambahan untuk tujuh insinerator baru.
Untuk isu integritas, Zul menegaskan komitmennya dalam mencegah praktik pungli di lingkungan birokrasi maupun sekolah.
“Kami sudah lakukan koordinasi dengan Saber Pungli. Indikasi awal sudah terdeteksi dan kami akan tindak lanjuti dengan cepat agar tidak melebar,” tegasnya.
Sebelum memangku jabatan sekda, Zul pernah menjadi Penjabat (Pj) Sekda Kota Bandung sejak Januari 2025 pada masa kepemimpinan transisi di bawah Pj Wali Kota Bandung A Koswara.
Baca juga: Pemkot Bandung Lapor Polisi soal Vandalisme di GBLA, Farhan: Harus Ada Efek Jera
Sebelumnya, Zul juga menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bandung.