Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Survei, Gen Z Paling Banyak Mengalami Gangguan Mental

Kompas.com - 29/08/2024, 14:07 WIB
Silmi Nurul Utami,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Remaja merupakan usia transisi dari anak-anak menuju dewasa. Terdapat banyak perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada remaja, membuat emosinya cenderung tidak stabil. 

Ketidakstabilan tersebut membuat remaja kerap dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental. 

Menurut Data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang diolah oleh Tim Jurnalisme Data Harian Kompas didapatkan, bahwa prevalensi depresi penduduk umur > 15 tahun adalah sebagai berikut:

  • 15-24 tahun = 2%
  • 75+ tahun = 1,9%
  • 65-74 tahun = 1,6%
  • 23-34 tahun = 1,3%
  • 55-64 tahun = 1,2%
  • 45-54 tahun = 1,1%
  • 35-44 tahun = 1%

Baca juga: Keluarga Utuh Lebih Banyak Mengalami Gangguan Mental daripada yang Hidup Sendiri

Adapun, menurut data yang sama prevalensi depresi yang berobat adalah:

  • 15-24 tahun = 10,4%
  • 25-34 tahun = 11,7%
  • 35-44 tahun =13,8%
  • 45-54 tahun = 12,3%
  • 55-64 tahun = 17,7%
  • 65-74 tahun = 15,4%
  • 75+ tahun = 15,4 %

Menurut Tim Jurnalisme Data Albertus Krisna, mayoritas yang mengalami prevelensi depresi itu usia muda 15-24 tahun atau gen z. 

"Tapi di satu sisi, mereka paling kecil presentasenya yang berkunjung ke profesional atau berobat, hanya 10,4%," ujarnya dalam acara Kompas Editor's Talks: Apakah Masyarakat Indonesia Sudah Cukup Sehat Mental?

Artinya, meski gen Z banyak yang menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan mental, tapi hanya sedikit yang meminta bantuan profesional. 

Baca juga: Luka yang Diwariskan: Menjaga Kesehatan Mental Gen Z

"Kita mewawancarai banyak narsum bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi hal itu. Salah satunya karena takut bercerita pada orangtua, karena masih dianggap tabu," ujarnya. 

Pandangan orangtua yang menilai masalah kesehatan mental adalah hal yang tabu dan komunikasi orangtua-anak yang tidak baik, membuat anak takut untuk bercerita. 

Bahkan, ada orangtua yang beranggapan gangguan kesehatan mental yang dialami anak, karena terkena gangguan mistik.

"Ada juga yang ketika sudah cerita ke orangtuanya itu dianggap tidak umum, sehingga diajak ke ustaz, disuruh minum air dari ustaz dan malah mengarah ke hal mistik," ujarnya. 

Sementara mereka yang menyadari memiliki gangguan mental, tapi takut meminta bantuan drai orangtua, akhirnya memilih datang ke psikolog sendiri dan memilih menjalani pengobatan sendiri.

"Sebagian dari narasumber datang ke psikolog secara diam-diam, bahkan ada juga yang menggunakan uang sendiri, padahal biaya ke psikolog itu tidak murah," ungkap Krisna. 

Baca juga: Banyak Gen Z Tidak Ingin Punya Anak, Apa Alasannya?

"Kemudian ada juga yang membuat presentasi tentang apa yang terjadi pada dirinya, kemudian dia menelisik sebenanya faktornya apa. Dia mencoba menggambarkan bahwa ini salah satunya adalah karena asuhan bapak ibunya yang kurang baik," tutur Krisna. 

Anak tersebut kemudian mempresentasikannya pada orangtuanya, sehingga orangtuanya sadar, jika anak mereka mengalami gangguan kesehatan mental. 

"Sejak saat itu orangtuanya menjadi sadar dan mensupportnya, setiap dua minggu sekali dia ke rumah sakit jiwa diantar oleh orangtuanya," ujar Krisna. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
7 Cara Mencintai Wanita Zodiak Virgo, Tawarkan Bantuan Tanpa Diminta
7 Cara Mencintai Wanita Zodiak Virgo, Tawarkan Bantuan Tanpa Diminta
Wellness
7 Fakta Pernikahan Privat Kim Jong Kook, Yoo Jae-suk Jadi MC
7 Fakta Pernikahan Privat Kim Jong Kook, Yoo Jae-suk Jadi MC
Relationship
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
Wellness
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
Fashion
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Fashion
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
Beauty & Grooming
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Parenting
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
Parenting
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Parenting
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Fashion
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Beauty & Grooming
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Fashion
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Parenting
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Fashion
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau