KOMPAS.com - Kesehata mental merupakan hal yang penting bagi ketenangan hati dan kejernihan berpikir seseorang. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental.
"Menjaga kesehatan mental tidak luput dari mencari bantuan profesional," ujar Aktivis Kesehatan Mental Renggi Ardiansyah dalam acara Kompas Editor's Talks: Apakah Masyarakat Indonesia Sudah Cukup Sehat Mental?, belum lama ini.
Namun, banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan mental enggan mencari bantuan profesional. Salah satu alasannya karena stigma negatif masyararakat.
"Cari bantuan profesional mungkin masih banyak stigma negatif yang bilang, 'oh kamu enggak perlulah ke spikolog, ke psikiater. Kalau kamu ke psikolog berarti tandanya kamu sakit jiwa, kamu gila'," tutur Renggi.
Baca juga: Keluarga Utuh Lebih Banyak Mengalami Gangguan Mental daripada yang Hidup Sendiri
Stigma tersebut membuat banyak orang enggan ke psikolog atau psikiater. Beberapa orang yang pergi ke psikolog dan psikiater juga menyembunyikan hal tersebu,t karena takut dianggap memalukan.
"Padahal, kadang-kadang orang yang datang ke psikolog dan psikiater hanya perlu didengarkan," tangkas Renggi.
Mereka merasa ingin didengarkan tanpa dihakimi, ingin gangguan pada mentalnya diobati, dan ingin pikirannya menjadi tenang, sehingga pergi ke psikolog.
Bagi orangtua yang anaknya ingin ke psikolog atau psikiater juga disarakan untuk mendukung anak. Artinya, anak sadar ada sesuatu yang salah atau mengganggu kesehatan mentalnya.
"Mungkin kita sebagai orangtua memiliki keterbatasan dalam memahami emosi anak. Maka kita bantu mereka untuk mencari bantuan profesional, orang yang lebih memahami bagaimana solusi yang tepat," ujarnya.
Baca juga: Cara Mengenali Emosi agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga
Dengan membantu anak mencari bantuan profesional, kita dapat turut menjaga kesehatan mental anak dan memperkuat ikatan dengan anak.
Ada beberapa tempat di mana kita bisa mendapat bantuan profesional untuk menjaga kesehatan mental.
"Sudah ada layanan 119 yang lebih aktif sekarang," ujar Renggi. Layanan 199 adalah layanan telemedicine cepat tanggap darurat yang didirikan oleh Kemenkes.
Kemudian beberapa konseling online seperti Ibunda, Halodoc, Sejiwa, dan Kalm.
"Atau misalnya terbatas biaya, itu di puskesmas Jabodetabek ke psikolog klinis itu sudah dicover BPJS," tutup Renggi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di siniLihat postingan ini di Instagram
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya