Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ikon Pelestari Kebaya, Mulai dari Fatmawati sampai Iriana Joko Widodo

Kompas.com - 15/08/2025, 10:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh tokoh perempuan Indonesia dianugerahi titel Ikon Pelestari Kebaya dalam acara "Kebaya Bercerita" di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).

Acara digelar oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (RI), Himpunan Ratna Busana, Dharma Wanita Persatuan Kementerian Kebudayaan, Sarinah, dan Yayasan Puteri Indonesia.

Baca juga: Perayaan Hari Kebaya Nasional 2025 di Museum Nasional, Parade hingga Diplomasi Budaya

Tujuh Ikon Pelestari Kebaya

Penghargaan untuk mengapresiasi para Ibu Negara

“Penghargaan yang diberikan malam ini adalah wujud apresiasi atas dedikasi para Ibu Negara yang telah memperkenalkan, merawat, dan membawa kebaya ke panggung nasional maupun internasional,” kata Ketua Umum KOWANI Nannie Hadi Tjahjanto di lokasi, Rabu.

Sebab, kebaya turut dikenakan oleh para Ibu Negara ketika menerima tamu dari luar negeri. Secara tidak langsung, mereka memamerkan dan menunjukkan betapa kayanya jenis busana formal Indonesia.

Mereka tidak hanya mengenakan gaun atau setelan formal, tetapi juga kebaya. Ditambah lagi, kebaya tidak hanya terdiri dari satu jenis, satu warna, dan satu model saja, tetapi cukup beragam.

“Dalam balutan kebaya, dunia melihat Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat, berbudaya, dan berdaulat,” ucap Nannie.

Baca juga: Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya

Penganugerahan titel Ikon Pelestari Kebaya kepada Ibu Negara ketiga Republik Indonesia Hasri Ainun Besari dalam acara Kebaya Bercerita yang digelar di Taman Arca, Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).dok. Kompas TV Penganugerahan titel Ikon Pelestari Kebaya kepada Ibu Negara ketiga Republik Indonesia Hasri Ainun Besari dalam acara Kebaya Bercerita yang digelar di Taman Arca, Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).

Mulai dari Fatmawati sampai Iriana

Tujuh tokoh perempuan yang dianugerahi titel Ikon Pelestari Kebaya dimulai dari Ibu Negara pertama RI Fatmawati.

Selanjutnya adalah Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ibu Negara kedua RI Siti Hartinah, Ibu Negara ketiga RI Hasri Ainun Besari, Ibu Negara keempat RI Sinta Nuriyah, Ibu Negara keenam RI Kristiani Herrawati, dan Ibu Negara ketujuh RI Iriana.

Dalam monolog tentang perempuan berkebaya, seniman muda Jessica Purboyo mengatakan, tujuh tokoh perempuan ini tidak hanya menjadikan kebaya sebagai pakaian, tetapi juga cerita tentang siapa Indonesia sebagai bangsa.

“Kebaya yang mereka kenakan membawa aroma masa lalu yang penuh dengan perjuangan, dan membisikkan kisah nenek moyang yang menenun dengan cinta dan doa untuk masa depan,” ucap Jessica dalam penampilannya.

Dalam monolog yang disuguhkan oleh Jessica, setiap tokoh perempuan Indonesia tersebut memiliki deskripsi yang unik saat menggunakan kebaya.

Baca juga: Kebaya Kutubaru, Modifikasi Kebaya Kartini yang Tak Lekang oleh Zaman

Seniman muda Jessica Purboyo yang membacakan monolog tentang perempuan berkebaya dalam acara Kebaya Bercerita di Taman Arca, Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).dok. Kompas TV Seniman muda Jessica Purboyo yang membacakan monolog tentang perempuan berkebaya dalam acara Kebaya Bercerita di Taman Arca, Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).

Para tokoh perempuan Indonesia dan kebayanya

Megawati dideskripsikan sebagai perempuan berkebaya yang penuh wibawa. Sebagai seorang pemimpin, penggunaan kebaya dianggap sebagai cara Megawati dalam menjaga warisan budaya Indonesia.

“Ibu Fatmawati Soekarno, perempuan yang menjahit Merah Putih dengan tangan yang penuh dengan harapan, dan membawanya bersama keanggunan kebaya,” tutur Jessica.

Selanjutnya adalah Siti Hartinah, yang lebih akrab disapa Bu Tien. Ia dideskripsikan sebagai sosok yang anggun, yang selalu menghadirkan kebaya dalam setiap pertemuan penting, sampai membuat dunia menoleh.

Kemudian adalah Hasri Ainun Besari. Ia disebut sebagai perempuan yang tegas, tetapi juga lembut karena menjadikan kebaya sebagai lambang kasih sayang dan keteladanan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau