KOMPAS.com - Perut buncit bukan hanya menggganggu penampilan, tapi juga berisiko menyebabkan berbagai macam penyakit.
Umumnya, penyebab perut buncit adalah lemak visceral. Jenis lemak ini berada lebih dalam di tubuh, menyelimuti organ-organ penting, dan bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit.
"Lemak visceral adalah lemak yang ditemukan di bagian tengah tubuh Anda, di area belakang otot perut," kata Mandy Enright, RD, ahli gizi, dilansir dari Yahoo, Sabtu (6/9/2025).
Baca juga: Cara Efektif Menghilangkan Lemak Perut untuk Pria 40 Tahun ke Atas, Termasuk Latihan HIIT
Lemak visceral, tambah Enright, ditemukan di dekat-dekat organ, seperti lambung, hati, pankreas, dan usus.
Berbeda dengan lemak subkutan yang bisa dicubit, lemak visceral tersembunyi dan tidak terlihat tanpa pemeriksaan medis.
Menurut Enright, dalam jumlah normal, lemak visceral sebenarnya bermanfaat karena melindungi organ. Normalnya, lemak visceral seharusnya mencapai maksimal 10 persen dari total lemak tubuh.
Tapi jika berlebihan, risikonya serius, mulai dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker, penurunan fungsi kognitif, hingga penyakit hati berlemak.
Kendati demikian, lemak visceral justru lebih mudah dibakar dibanding lemak subkutan.
Namun Enright menjelaskan, tidak ada satu cara instan untuk menghilangkannya. Kuncinya ada pada perubahan gaya hidup sehat secara bertahap.
Berikut enam kebiasaan utama yang bisa membantu menghilangkan lemak perut, khususnya lemak visceral.
Enright menjelaskan, sel lemak dapat melepaskan hormon pro-inflamasi yang memperparah peradangan dalam tubuh.
Baca juga: Waspada, Perut Buncit pada Anak Bisa Jadi Tanda Penumpukan Lemak Visceral
Pola makan tinggi karbohidrat olahan, daging olahan, dan makanan bergula bisa memperburuk kondisi ini.
Sebaliknya, konsumsi makanan anti-inflamasi seperti buah berserat tinggi, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, ikan, telur, dan produk susu rendah lemak dapat membantu menekan penumpukan lemak visceral.
Protein bukan hanya penting untuk membangun otot, tetapi juga membantu tubuh merasa kenyang lebih lama.
Penelitian menunjukkan asupan protein tinggi dapat meningkatkan massa otot dan mempercepat pembakaran kalori.