Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembentukan Komcad di Tengah Problem Kesejahteraan Prajurit TNI dan Modernisasi Alutsista...

Kompas.com - 09/10/2021, 16:02 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komponen Cadangan (Komcad) yang sejak lama diusulkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya ditetapkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi hadir langsung dan menjadi pemimpin upacara dalam rangka penetapan (Komcad) di di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (7/10/2021).

Dalam upacara tersebut, Jokowi menetapkan Komponen Cadangan 2021 sebanyak 3.103 orang. Selaku inspektur upacara, Jokowi juga melakukan pemeriksaan pasukan dengan didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim pada hari ini, Kamis 7 Oktober 2021, pembentukan Komponen Cadangan 2021 secara resmi saya nyatakan ditetapkan," ujar Jokowi.

Adapun pembentukan Komcad merujuk pada Undang-undang No. 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Negara (PSDN).

Dalam UU PSDN, Komcad disiapkan untuk mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan serta kemampuan komponen utama atau TNI dalam menghadapi ancaman militer.

Kendati pembentukannya memiliki dasar hukum yang kuat, keberadaan Komcad tidak seberapa mendesak dibandingkan kebutuhan lainnya, salah satunya ialah pembaharuan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Hal itu terlihat dari belum tercapainya target minimum essential force (MEF). Adapun saat ini Indonesia baru memenuhi 63,19 persen dari 100 persen target MEF yang sudah harus terpenuhi pada 2024.

Karena itu, anggaran pertahanan yang dimiliki ssudah semestinya dialokasikan ke kebutuhan pemenuham MEF yang lebih mendesak.

Terlebih, mengutip Kompas.id, hampir semua alutsista yang ada saat ini dibeli di masa Presiden Soeharto. TNI di masa sekarang hanya fokus pada pemeliharaan alutsista. Kondisi ini memang tidak ideal karena usia alutsista rata-rata sudah tua. Dalam peran pengawasan, Komisi I selalu mengingatkan kondisi ini.

Selain itu, dalam beberapa kasus, kerap kali alutsista yang dibeli itu tidak berkualitas baik, tidak sesuai dengan kondisi gografis dan demografis Indonesia, atau tidak setara kekuatannya dengan alutsista yang dimiliki oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Contoh lainnya ialah keberadaan pesawat tempur F-16 sebanyak 33 buah untuk menjaga Ibu Kota negara. Dari 33 pesawat itu, kata dia, hanya 16 unit yang bisa berfungsi baik. Sementara itu, dari 16 unit itu hanya 12 unit yang memiliki amunisi, dan jarak tembaknya pun pendek, yakni 25 kilometer.

Tak hanya itu, pemerintah juga semestinya bisa berkonsentrasi melakukan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.

Permasalahan kesejahteraan prajurit TNI juga sempat disinggung dalam peringatan HUT ke-76 TNI oleh Ketua DPR Puan Maharani. 

Beberapa permasalahan kesejahteraan yang dihadapi prajurit TNI saat ini berupa persoalan perumahan, penggajian, hingga asuransi kesehatan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Prabowo Sebut Tuntutan untuk Tarik Mundur TNI 'Debatable'
Prabowo Sebut Tuntutan untuk Tarik Mundur TNI "Debatable"
Nasional
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau