Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Zainudin Amali Mengaku Diizinkan Jokowi Fokus Urus Sepak Bola

Kompas.com - 20/02/2023, 12:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Zainudin Amali mengaku mendapat izin dari Presiden Joko Widodo untuk fokus mengurusi dunia sepak bola.

Hal ini ia sampaikan merespons pertanyaan apakah ia akan mundur dari kursi Menpora setelah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.

"Beliau menyampaikan kepada saya, saya diizinkan untuk konsentrasi dan fokus kepada sepakbola. Sudah, jangan dijelasin panjang-panjang lagi itu," kata Zainudin seusai pertemuan antara pengurus PSSI dan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Soal Kemungkinan Mundur dari Kursi Menpora Setelah Jadi Waketum PSSI, Zainuddin Amali: Lapor Dulu ke Presiden

Zainudin menuturkan, dalam pertemuan tersebut, ia melapor kepada Jokowi bahwa ia terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua Umum PSSI.

Zainudin pun meminta izin kepada Jokowi untuk berkonsentrasi mengurus sepak bola sebagai pengurus PSSI.

Politikus Partai Golkar itu pun menyebut bahwa Jokowi memberi izin.

"Jadi Beliau sudah mengizinkan saya untuk fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola, mendampingi Pak Erick Thohir, Bu Ratu Tisha, dan teman-teman Exco (Komite Eksekutif PSSI)," kata dia.

Namun, Zainudin tidak memberikan jawaban yang gamblang ketika terus ditanya apakah ia akan mundur dari kursi Menpora atau tidak.

Ia lagi-lagi hanya memberi jawaban bahwa ia mendapat izin dari Jokowi untuk mengurus sepak bola.

"Kan saya sudah sampaikan, saya akan konsentrasi dan fokus di sepak bola, kemudian Presiden mengizinkan, silakan, sudah, oke? Masak yang begitu harus diterjemahin panjang-panjang lagi," ujar Zainudin.

Baca juga: Jadi Menpora dan Waketum PSSI, Zainudin Amali Akan Menghadap Presiden

Zainudin terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar pada Kamis (16/2/2023) lalu.

Selain Zainudin, KLB juga memilih Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI, eks Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, serta 12 anggota Komite Eksekutif.

Sementara itu, Jokowi memberi sinyal bahwa dua menteriya boleh merangkap jabatan antara di kabinet dan di kepengurusan PSSI.

"Yang paling penting, semuanya bisa mengatur waktunya," kata Jokowi, Jumat (17/2/2023).

Dia menilai, keduanya tidak perlu melepas jabatan karena nyatanya banyak menteri yang juga memimpin organisasi induk olahraga.

Baca juga: 3 Gebrakan Erick Thohir Usai Jadi Ketua Umum PSSI

Sebut saja, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebagai Ketua Umum Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia dan Menteri Pertahanan Prabowo sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia.

Lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menjabat sebagai Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin Pengurus Besar Wushu Indonesia.

"Ini urusan manajemen. Manajemen waktu, manajemen mengatur organisasinya, manajemen perencanaannya. Ini masalah manajemen," ujar Jokowi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau