JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI menemukan adanya sejumlah demonstran yang mengalami luka-luka akibat pemukulan oknum Kepolisian saat pengamanan demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada di gedung DPR RI pada 22 Agustus.
Temuan ini diperoleh melalui pemantauan langsung dan wawancara dengan para demonstran yang diamankan di Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat.
Anggota Ombudsman Johanes Widijantoro menjelaskan, meski ada aduan mengenai dugaan permintaan uang dari oknum Kepolisian untuk membebaskan demonstran, hasil pemantauan menunjukkan bahwa tuduhan tersebut tidak terbukti benar.
“Terkait dugaan permintaan sejumlah uang kepada demonstran yang ditahan, dari hasil pemantauan Ombudsman, hal itu tidak benar,” kata Johanes Widijantoro dalam keterangan tertulis, Senin (26/8/2024).
Baca juga: Minta TNI-Polri Tak Berpolitik di Pilkada, Megawati: Berhenti, Enggak Ada Gunanya!
Namun, Ombudsman menemukan bahwa sejumlah barang bawaan demonstran, seperti handphone, dompet, dan motor, hilang tanpa penjelasan dari pihak kepolisian.
Ketika mereka menanyakan barang-barang maupun kendaraan bermotornya, pihak kepolisian tidak dapat menjelaskan hal tersebut.
Ombudsman memastikan hak-hak para demonstran tetap dipenuhi selama mereka diamankan di Polres Metro Jakarta Barat. Dari total 50 demonstran yang diamankan di Polda Metro Jaya, terdiri dari 43 laki-laki, satu perempuan, dan enam anak, enam anak dan satu perempuan sudah dikembalikan kepada keluarga, sedangkan sisanya masih dalam proses pendalaman.
Baca juga: PDI-P Bakal Umumkan Calon untuk Pilkada Jakarta Bareng Jatim dan Jabar
Di Polres Metro Jakarta Barat, dari 105 demonstran yang diamankan, 77 telah dipulangkan kepada keluarga dan 28 masih menunggu penjemputan.
“Kami apresiasi karena pihak kepolisian telah memulangkan sebagian demonstran, namun kami sangat menyesalkan tindakan oknum-oknum kepolisian yang tidak bertanggungjawab dan mengakibatkan demonstran luka-luka, barang-barang hilang serta pengamanan dengan tindakan kekerasan,” kata Johanes.
“Ke depan kami berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan secara transparan menyampaikan tindak lanjut penanganan demonstran yang diamankan kepada publik” ucapnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini