JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa hanya Presiden Prabowo Subianto yang mengetahui kapan perombakan kabinet (reshuffle) akan dilakukan.
Ia mengatakan, reshuffle menteri merupakan kewenangan penuh Presiden Prabowo.
"Yang paling tahu soal reshuffle itu di republik ini hanya Pak Presiden. Jadi, ini kan sepenuhnya kewenangan Pak Presiden. Jadi, soal kapan waktunya, siapa orangnya, itu betul-betul hanya Presiden yang tahu," ujar Hasan, di Gedung Kwarnas, Jakarta, pada Jumat (7/2/2025).
Hasan menuturkan, jika muncul isu mengenai siapa menteri yang akan terkena reshuffle, hal tersebut hanya berupa spekulasi.
Baca juga: Prabowo Bidik Menteri Bermasalah...
Ia menegaskan bahwa Istana tidak memiliki informasi yang cukup mengenai siapa menteri yang akan dicopot dan kapan waktu reshuffle tersebut akan dilaksanakan.
"Itu betul-betul kewenangannya Presiden," tegasnya.
Terkait peringatan keras yang diberikan Prabowo kepada jajarannya beberapa hari lalu, Hasan menekankan bahwa peringatan tersebut ditujukan kepada seluruh jajaran pemerintah, bukan kepada individu tertentu.
Ia menyatakan bahwa Prabowo ingin para menterinya bekerja murni demi kepentingan rakyat, tanpa ada kepentingan lain.
"Jadi, siapapun itu, yang tidak mau seirama gerak langkahnya bersama Presiden, ya nanti akan mendapatkan evaluasi dari Presiden. Jadi, bukan ditujukan ke orang-orang tertentu hari ini," imbuh Hasan.
Baca juga: Prabowo Lempar Sinyal Reshuffle, Mensos: Peringatan Supaya Konsisten
Isu reshuffle pertama kali mencuat ketika Prabowo berpidato dalam Harlah ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam.
Saat itu, Prabowo mengaku telah berkali-kali memperingatkan jajaran pemerintahannya untuk mengikuti arahan demi kesejahteraan rakyat.
Prabowo menegaskan bahwa ia tidak akan segan menindak siapa pun yang tidak mau patuh dan mengikuti arahannya dalam membangun bangsa.
"Siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan, dalam 100 hari pertama pemerintahannya, ia telah memerintahkan setiap kementerian untuk membersihkan diri.
"Saya sampaikan seluruh aparat dan institusi, bersihkan dirimu, sebelum kau dibersihkan," tegasnya.