Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VII Ingatkan Efisiensi Anggaran Harusnya Tak Jadi Alasan Kurangi Pegawai

Kompas.com - 12/02/2025, 16:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengingatkan bahwa efisiensi anggaran sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto, seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengurangi jumlah dan honor pegawai.

Hal ini dikatakannya di depan Direktur Utama LPP TVRI dan LPP RRI usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2025).

"Sekali lagi, Pak Prabowo sudah mengatakan bahwa karyawan atau sumber daya manusia bukan bagian daripada alasan untuk melakukan efisiensi," kata Saleh usai RDP, Rabu.

Ia menuturkan, bansos dan belanja pegawai bukan menjadi pos yang dikurangi jika mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres).

Pos-pos yang seharusnya diefisiensi adalah perjalanan dinas, rapat-rapat, seminar, dan hal lain yang tidak menghasilkan output.

Baca juga: Komisi III DPR Harap Efisiensi Anggaran Lembaga Hukum Jangan Kurangi Rasa Keadilan

"Kalau program (yang dikurangi), boleh, misalnya program yang tadinya ABCDE itu mungkin yang tadinya 10 bisa dibuat jadi 4, bisa dibuat jadi 5, bisa dibuat jadi 6, itu boleh," ucap Saleh.

"Tapi kalau misalnya karyawan yang tadinya 1.000 jadi 500, nah itu tidak boleh. Karena itu bisa membuat lembaganya tidak produktif," imbuh dia.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Komisi VII DPR RI telah sepakat dengan TVRI dan RRI untuk batal memotong honor hingga mengurangi karyawan.

Dia mengaku akan memeriksa ke tiap daerah untuk melihat keputusan itu diimplementasikan dengan benar.

Terlebih, LPP TVRI dan LPP RRI mendapat keleluasaan anggaran usai direkonstruksi kembali oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Jadi kalau tidak salah, dua minggu setelah ini kami akan berangkat untuk memeriksa itu, dan mudah-mudahan itu juga akan menjadi salah satu fokus perhatian kami untuk pengembangan TVRI di masa yang akan datang," jelasnya.

Baca juga: Efisiensi Anggaran Pemerintah, PHRI Jatim: Karyawan Terancam PHK

Ia memastikan, pihak TVRI dan RRI tidak mungkin masih merumahkan karyawan usai keluarnya keputusan bersama ini.

Apalagi, Presiden Prabowo sejatinya tidak mau efisiensi justru mengorbankan para pegawai yang selama ini sudah bekerja dan berkontribusi.

"Saya kira tidak akan mungkin itu, direksi mau melakukan itu lagi, tidak mungkin. Dan kami akan melakukan pengawasan, ya tentu kalau direksi melakukan itu, ya kami kan punya kewenangan politik untuk melakukan pengawasan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial bahwa TVRI dan RRI melakukan pemangkasan pegawai dan honor.

Hal itu menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

Namun terbaru, pemerintah melakukan rekonstruksi kembali atas efisiensi tersebut.

Sejatinya, dalam Instruksi Presiden, belanja bantuan sosial dan belanja pegawai menjadi dua komponen yang tidak perlu efisiensi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau