Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Diharapkan Tak Pilih Kasih Lakukan "Reshuffle", Ganti Menteri Kontroversial

Kompas.com - 20/02/2025, 08:25 WIB
Shela Octavia,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto diharapkan tidak pilih kasih dalam mengganti menteri-menteri yang kontroversial atau tidak maksimal dalam melakukan reshuffle.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, Prabowo juga harus berani mengganti menteri yang berasal dari partai politik (parpol) jika kinerjanya tidak maksimal.

“Menteri-menteri yang tidak perform, tidak baik, bikin kontroversi harus diganti supaya jangan ada kesan ada pilih kasih dalam melakukan reshuffle,” ujar Adi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2025).

Diketahui, Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sebelumnya Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) memiliki latar belakang teknokrat.

Posisinya kini digantikan oleh Brian Yuliarto yang juga memiliki latar belakang teknokrat.

“Jangan hanya karena menteri yang diganti ini tidak berasal dari partai maka dialah yang cuma yang di-reshuffle. Sementara, menteri-menteri dari partai misalnya yang kinerjanya tidak baik, tidak tersentuh dari reshuffle,” kata Adi.

Baca juga: Reshuffle Pertama Prabowo Dinilai Mulai Menjawab Gundah Gulana Rakyat

Lebih lanjut, Adi berpandangan bahwa reshuffle saat kabinet masih seumur jagung ini bisa menjadi warning dan ultimatum politik bagi menteri-menteri untuk bekerja lebih baik.

“Ini semacam warning dan ultimatum politik kepada menteri-menteri yang lain di masa yang akan datang bahwa kalau kinerja mereka itu tidak sesuai harapan, kalau bikin kebijakan yang kontroversial dan tidak pro dengan rakyat, ya tinggal menghitung hari saja akan segera di-reshuffle dan diganti Prabowo,” ujar Adi.

Diberitakan, Presiden Prabowo Subianto merombak susunan Kabinet Merah Putih pada Rabu (19/2/2025), dengan melantik enam orang pejabat.

Dari enam orang pejabat itu, ada satu orang menteri yang dilantik yakni Brian Yuliarto sebagai Mendikti Saintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Brian dilantik Keputusan Presiden Nomor 26b Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.

Baca juga: Reshuffle Perdana Prabowo, Apakah Sudah Sesuai Ekspektasi Publik?

Kemudian, Prabowo juga melantik kepala dan wakil kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yakni Muhamamd Yusuf Ateh dan Agustina Arumsari.

Sebelumnya, Ateh menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) kepala BPKP, sedangkan Agustina adalah Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi.

Mereka dilantik berdasarkan Keppres Nomor 27b Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kemudian, Prabowo juga melantik kepala dan wakil kepala Badan Pusat Statistik, yaitu Amalia Adininggar Widyasanti dan Sonny Harry Budiutomo Harmadi.

Amalia sebelumnya merupakan plt kepala BPS, sedangkan Sonny adalah pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Amalia dan Sonny dilantik berdasarkan Keppres Nomor 28b Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).

Lalu, Prabowo juga melantik Letjen Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Sandi dan Siber Negara berdasarkan Keppres Nomor 29b Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Baca juga: Enam Pejabat yang Dilantik Prabowo pada Reshuffle Perdana

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Prabowo Sebut Tuntutan untuk Tarik Mundur TNI 'Debatable'
Prabowo Sebut Tuntutan untuk Tarik Mundur TNI "Debatable"
Nasional
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau