JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan, Presiden Prabowo Subianto kemungkinan akan menggelar rapat khusus untuk membahas rencana evakuasi 1.000 warga Palestina dari Jalur Gaza.
Namun, menurut Budi Gunawan, dia dan sejumlah pejabat terkait masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana evakuasi sementara rakyat Palestina dari Gaza ke Indonesia tersebut.
"Presiden akan mengumpulkan (menteri-menteri) beri arahan," kata Menko Polkam saat ditemui di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/4/2025), dikutip dari Antaranews.
Oleh karena itu, Budi Gunawan menegaskan bahwa sejauh ini belum ada yang dipersiapkan Pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti rencana evakuasi tersebut.
Baca juga: Mensos Tunggu Arahan Presiden soal Rencana Evakuasi Warga Gaza
Dia juga mengaku, belum dapat memastikan waktu digelarnya rapat untuk membahas rencana evakuasi karena saat ini pemerintah masih memusatkan perhatian kepada negosiasi tarif impor dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Sebagaimana diberitakan, rencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza korban perang Palestina-Israel dilontarkan oleh Presiden Prabowo.
Rencana tersebut diungkapkan Prabowo sebelum lawatannya ke beberapa negara di Timur Tengah.
"Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu (Menteri Luar Negeri) untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka," kata Prabowo pada 9 April 2025.
Baca juga: Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza, MUI: Beriringan dengan Ide Relokasi Donald Trump
Namun, Prabowo mengungkapkan, korban perang ini dievakuasi ke Indonesia bukan untuk menetap, melainkan untuk menjalani perawatan di Indonesia.
"Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," ujar Presiden.
Kemudian, ada syarat yang diminta Prabowo dalam evakuasi tersebut. Pertama, evakuasi harus disetujui semua pihak, baik dari pemerintah Palestina, maupun dari kelompok negara Timur Tengah.
Syarat kedua adalah warga Gaza yang akan dievakuasi tak boleh tinggal menetap dan harus kembali setelah perawatannya selesai.
Sementara itu, dalam rangkaian terakhir lawatannya ke lima negara di Timur Tengah pada 14 April 2025, Prabowo mengungkap akan ada terobosan soal kepentingan rakyat Palestina di Gaza berdasarkan hasil konsultasi dengan pemimpin di lima negara tujuan lawatannya, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
"Alhamdulillah, kita dapat update yang jernih, kita berharap mungkin dalam waktu dekat akan ada terobosan ke arah yang baik tentunya," kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Amman, Yordania, Senin (14/4/2025).
Baca juga: MUI Sebut Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Timbulkan Kontroversi
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini