Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan: Program Sarjana Penggerak Bukan Cetak Prajurit TNI tapi Komcad

Kompas.com - 27/05/2025, 19:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Danu Damarjati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa program pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) bukan ditujukan untuk mencetak prajurit TNI, melainkan membentuk komponen cadangan yang siap mendukung pertahanan dan pembangunan nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan Menhan saat melakukan kunjungan kerja ke Depo Pendidikan Kejuruan Resimen Induk Komando Daerah Militer (Dodikjur Rindam) V/Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/5/2025).

Di sana, Menhan meninjau pelaksanaan pelatihan bela negara SPPI yang telah berlangsung selama tiga bulan.

“Para peserta akan dibekali etos kerja dan kedisiplinan, serta kemampuan bela negara, bukan untuk dijadikan prajurit TNI, melainkan sebagai komponen cadangan yang dipersiapkan apabila negara memerlukan, baik dalam mendukung pembangunan nasional maupun menjaga kedaulatan negara bersama TNI," kata Menhan dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

Baca juga: BGN Pastikan Gaji SPPI hingga Ahli Gizi MBG Cair Minggu Depan

Menhan juga menekankan pentingnya pemahaman sejarah dalam membangun kesadaran kebangsaan.

Menurutnya, sejarah menjadi pengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki peradaban yang harus dijaga dan diwariskan.

“Para SPPI tidak melupakan sejarah, karena sejarah merupakan sarana untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki peradaban," ungkap dia.

Baca juga: KSAD Bakal Evaluasi soal Lokasi dan Pelibatan Sipil Buntut Ledakan Amunisi di Garut

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin yang turut mendampingi Menhan menyatakan komitmennya untuk mendukung pelatihan SPPI sebagai bagian dari pembinaan sistem pertahanan negara.

“Kami siap melatih, membina, dan mendampingi para anggota SPPI agar mereka mampu menjadi bagian penting dalam sistem pertahanan negara," ucap Mayjen Rudy.

Baca juga: TNI: Kepala Gudang Lalai dalam Pelibatan Sipil di Pemusnahan Amunisi Garut

Usai memberikan pengarahan, Menhan bersama Pangdam dan sejumlah perwira TNI AD meninjau sejumlah fasilitas di Rindam.

Ragam fasilitas yang ditinjau mulai dari barak, ruang makan, kamar mandi, hingga dapur lapangan untuk memastikan kenyamanan dan kesiapan peserta selama pelatihan.

Adapun total peserta pelatihan SPPI di Kolat VIII (Rindam V/Brawijaya) berjumlah 1.672 orang, terdiri dari 988 peserta pria di Satdik I Dodikjur, serta 164 pria dan 520 wanita di Satdik II Bela Negara.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau