Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timwas DPR Ungkap Carut-marut Penyelenggaraan Haji 2025

Kompas.com - 24/07/2025, 14:24 WIB
Tria Sutrisna,
Danu Damarjati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mengungkap sejumlah temuan permasalahan dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025.

Ketua Timwas Haji DPR RI sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyampaikan temuan-temuan tersebut dalam rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: BP Haji Harap Perguruan Tinggi Berkontribusi di Pelaksanaan Ibadah Haji

Dalam laporannya, Cucun menjelaskan bahwa tim menemukan berbagai ketidaksesuaian dan kelemahan dalam sejumlah aspek layanan, mulai dari akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga keimigrasian.

"Masih banyak persoalan yang kami temukan di lapangan. Ini harus menjadi evaluasi serius untuk perbaikan penyelenggaraan haji ke depan," kata Cucun dalam rapat paripurna.

Baca juga: KPK Pastikan Penyelidikan Korupsi Kuota Haji Jalan Terus

Dalam aspek pelayanan akomodasi, lanjut Cucun, Timwas mencatat banyak jemaah yang tidak mendapatkan hak akomodasi sebagaimana mestinya.

Bahkan, sejumlah jemaah harus bermalam di musala atau menumpang di hotel lain.

“Banyak jemaah dan beberapa hari harus menginap tidak di hotelnya, di musala-musala dan menumpang di hotel yang lain,” jelas Cucun.

Selain itu, lanjut Cucun, layanan konsumsi juga menjadi sorotan Timwas Haji DPR RI.

Menurutnya, sebagian besar makanan yang disajikan tidak sesuai dengan standar kontrak dan melanggar keputusan Panitia Kerja (Panja) Haji Komisi VIII DPR.

"Masih ada jemaah haji yang tidak mendapatkan layanan konsumsi sesuai dengan yang ditentukan, khususnya pada saat puncak Arafah dan Mina," kata Cucun.

Baca juga: Prabowo Diharap Segera Bentuk Tim Bangun Kampung Haji RI di Saudi

Dalam aspek transportasi, Timwas menemukan adanya keterlambatan layanan, khususnya pada fase perjalanan Arafah-Muzdalifah-Mina.

Menurut Cucun, persoalan ini memicu efek domino pada keterlambatan penjemputan untuk gelombang kedua dan ketiga.

“Bahkan pada tanggal 9 Zulhijah, puncak jemaah haji, masih ditemukan jemaah yang belum terangkut sampai jam 11.00 waktu Arab Saudi,” ungkap Cucun.

Baca juga: Amphuri Desak DPR Segera Umumkan Naskah Resmi Revisi UU Haji dan Umroh

Timwas juga menyoroti kinerja petugas haji yang dinilai belum optimal dalam memberikan pelayanan kepada jemaah.

Hal tersebut berdampak pada berbagai sektor, termasuk akomodasi, konsumsi, transportasi, dan kesehatan.

Jemaah bersiap naik bus shalawat. Bus shalawat adalah salah satu layanan transportasi yang disiapkan PPIH bagi jemaah haji selama di Mekkah. Bus ini mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang yang beroperasi selama 24 jam.Dok. Kementerian Agama Jemaah bersiap naik bus shalawat. Bus shalawat adalah salah satu layanan transportasi yang disiapkan PPIH bagi jemaah haji selama di Mekkah. Bus ini mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang yang beroperasi selama 24 jam.

Halaman:


Terkini Lainnya
Prabowo Sebut Tuntutan untuk Tarik Mundur TNI 'Debatable'
Prabowo Sebut Tuntutan untuk Tarik Mundur TNI "Debatable"
Nasional
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau