JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah mitigasi terkait kemungkinan dampak konflik yang terjadi antara Kamboja dan Thailand terhadap pekerja migran Indonesia.
“Ada dampak atau tidak ada dampak, kita harus menyiapkan langkah-langkah mitigasi dengan asumsi berdampak,” ujar Karding saat ditemui di kantor Kemensos, Jumat (25/7/2027).
Menurutnya, apa pun situasi di lapangan, negara tetap harus hadir untuk melindungi warganya.
“Karena apapun itu warga negara kita, sehingga kita harus memastikan negara hadir di sana,” lanjutnya.
Baca juga: Perang Thailand vs Kamboja, Dasco Minta WNI di Sana Tetap Tenang
Ia menyebut bahwa langkah cepat sedang disiapkan, termasuk menjalin koordinasi dengan otoritas Thailand.
Namun, Karding mengakui bahwa keterbatasan data menjadi tantangan, terutama terkait WNI yang berada di Kamboja.
“Kedua, yang kita lakukan sekarang ini sedang menyusul langkah cepat. Kedua, kita berkoordinasi dengan Thailand,” jelasnya.
“Karena memang jujur saja kita nggak punya data lagi di Kamboja, karena mereka berangkat tidak terdaftar di kita,” ungkapnya.
Meski begitu, Karding menegaskan bahwa semua WNI tetap akan menjadi perhatian pemerintah.
“Tapi apapun itu adalah orang Indonesia, harus kita cari jalan supaya kita bantu,” tegasnya.
Saat ditanya apakah sudah ada laporan resmi mengenai kondisi WNI di lokasi konflik, Karding mengatakan belum ada informasi dari Kementerian Luar Negeri sejauh ini.
“Sejauh ini belum ada ini dari Kementerian Luar Negeri. Tapi kita pastikan kita akan tangani,” pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini