Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Jadwal Kongres PDI-P yang Tentukan Ketua Umum

Kompas.com - 28/07/2025, 13:07 WIB
Novianti Setuningsih,
Tria Sutrisna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Djarot Saiful Hidayat memastikan bahwa kongres PDI-P akan digelar pada tahun 2025 ini.

Hanya saja, menurut Djarot, jadwal pelaksanaannya masih menunggu keputusan dari Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Ya ditunggu saja, yang penting itu tahun 2025 dan menurut Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), jadwal Kongres yang menentukan adalah Ketua Umum," kata Djarot usai peringatan 29 tahun Kudatuli di Kantor Pusat DPP PDI-P Jalan Diponegoro No.58, Jakarta Pusat, Minggu (27/7/2025), dikutip dari Antaranews.

Ditambah lagi, Djarot menyebut bahwa masa jabatan pengurus PDI-P bakal berakhir pada 2025, sehingga masih ada kesempatan menggelar kongres.

"Agustus bisa, September bisa, Oktober bisa, ya kan? Karena kepengurusannya itu 2020 sampai dengan 2025," ujarnya.

Baca juga: PDI-P Bakal Gelar Bimtek dan Konsolidasi di Bali, Dilanjutkan Kongres?

Dalam kesempatan itu, Djarot juga memastikan bahwa Hasto Kristiyanto masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P meskpun divonis 3,5 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

"Sampai sekarang masih tetap sebagai sekjen dan masih belum diganti. Makanya nanti menunggu hasil kongres," katanya.

Vonis Hasto

Sebagaimana diketahui, Hasto divonis 3,5 tahun penjara karena dinilai terbukti terlibat dalam pemberian suap terkait pengganti antarwaktu (PAW) calon anggota legislatif periode 2019-2024.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Hasto Kristiyanto dengan pidana penjara selama 3 tahun dan 6 bulan,” kata Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat Rios Rahmanto di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Jumat, 25 Juli 2025.

Selain itu, juga dijatuhkan pidana denda sebesar Rp 250 juta subsidair tiga bulan kurungan.

Majelis Hakim menyebut, Hasto terbukti menyediakan dana suap sebesar Rp 400 juta yang akan diberikan kepada anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017–2022 Wahyu Setiawan untuk pengurusan PAW calon anggota legislatif periode 2019-2024.

Namun, hakim menyatakan dakwaan jaksa KPK bahwa Hasto merintangi penyidikan terhadap kasus Harun Masiku tidak terbukti.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Masih Sekjen PDIP, Nasibnya Tunggu Hasil Kongres

Kongres PDI-P

Sementara itu, Kongres VI PDI-P awalnya bakal digelar pada April 2025. Tetapi, rencana tersebut mundur dan belum diketahui waktu pasti penyelenggaraannya.

Selain bakal menetapkan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketum PDI-P lagi, dalam kongres akan diumumkan sikap partai terhadap pemerintahan.

Diketahui, PDI-P menjadi satu-satunya partai Parlemen yang tidak tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Meskipun, sejumlah elite PDI-P menyebut bahwa PDI-P bakal membantu pemerintah dalam membangun bangsa. Meskipun bukan bagian dari koalisi atau berada di luar pemerintahan.

Baca juga: Jadwal Kongres PDI-P Belum Jelas, Djarot Sebut Ada yang Lebih Penting

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
PPP NTB Resmi Dukung Mardiono Pimpin Kembali PPP di Periode 2025–2030
PPP NTB Resmi Dukung Mardiono Pimpin Kembali PPP di Periode 2025–2030
Nasional
Anggota DPR Usul SPPG Diwajibkan Beri Santunan ke Korban Keracunan MBG
Anggota DPR Usul SPPG Diwajibkan Beri Santunan ke Korban Keracunan MBG
Nasional
Terpentalnya Budi Gunawan dan Kabinet yang Makin Gemuk
Terpentalnya Budi Gunawan dan Kabinet yang Makin Gemuk
Nasional
Sempat Ditunda, Lisa Mariana Bakal Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Sempat Ditunda, Lisa Mariana Bakal Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Nasional
Masih Tahan 583 Orang, Polisi Cari Dalang hingga Penyandang Dana Kericuhan Agustus 2025
Masih Tahan 583 Orang, Polisi Cari Dalang hingga Penyandang Dana Kericuhan Agustus 2025
Nasional
Protes Subhan Saat Gibran Dibela Pengacara Negara di Sidang Gugatan Rp 125 Triliun: Ini Kan Pribadi...
Protes Subhan Saat Gibran Dibela Pengacara Negara di Sidang Gugatan Rp 125 Triliun: Ini Kan Pribadi...
Nasional
Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo
Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo
Nasional
Ahmad Dhani: Harus Ada UU Anti-flexing
Ahmad Dhani: Harus Ada UU Anti-flexing
Nasional
KPK Lelang Rampasan Koruptor 17 September, Ada Gelang Naga hingga Pabrik
KPK Lelang Rampasan Koruptor 17 September, Ada Gelang Naga hingga Pabrik
Nasional
Hotman Paris Tanggapi soal Rapat Tertutup Pakai Headset yang Dipimpin Nadiem
Hotman Paris Tanggapi soal Rapat Tertutup Pakai Headset yang Dipimpin Nadiem
Nasional
Uji Materi di MK Persoalkan Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Uji Materi di MK Persoalkan Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Nasional
Prabowo: BRICS Pilar Kuat Stabilitas Geopolitik Saat Ini
Prabowo: BRICS Pilar Kuat Stabilitas Geopolitik Saat Ini
Nasional
Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
Nasional
Prabowo Larang Flexing, Ahmad Dhani: Wong Saya Enggak Pernah
Prabowo Larang Flexing, Ahmad Dhani: Wong Saya Enggak Pernah
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau