JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam seminggu terakhir, terjadi dua peristiwa kereta anjlok yang terjadi di Jakarta dan Jawa Barat.
Pertama adalah kasus anjloknya KA Argo Bromo Anggrek (KA 1) relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir di emplasemen Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat pada Jumat (1/8/2025).
Kedua adalah anjloknya kereta rel listrik (KRL) relasi Bogor-Jakarta di Stasiun Jakarta Kota pada Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Drama Penumpang Gagal Ngantor karena KRL Bogor-Jakarta Anjlok
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun memastikan, pemerintah akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap dua peristiwa tersebut.
"Jadi itu semua terus diinvestigasi yang jelas, kita akan terus lakukan langkah-langkah mitigasi," kata AHY di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
AHY mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi terkait dua peristiwa kereta anjlok itu.
Baca juga: KRL yang Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Dibawa ke Depo Bukit Duri
Bahkan, peristiwa tersebut juga sudah disampaikannya dalam Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (6/8/2025).
Prabowo, kata AHY, telah memberikan atensi khusus terhadap insiden tersebut dan meminta keselamatan penumpang menjadi perhatian utama.
"Dalam forum sidang Kabinet, Pak Presiden, atensi untuk keselamatan para penumpang berbagai moda transportasi, sekali lagi darat, laut, udara, maupun kereta, tapi ini tentunya harus mendapatkan perhatian dari kita semuanya," ujar AHY.
Baca juga: Kereta Anjlok Berulang, Komisi V DPR Akan Panggil Menhub
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR Lasarus mengungkap, sudah terjadi 28 kasus kereta api anjlok sejak tahun 2000.
Menurutnya, data tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah, terutama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan perusahaan penyedia jasa kereta.
"Ini udah termasuk terlalu sering. Saya mencatat itu dari tahun 2000, itu 28 kali sudah kejadian anjlok," ujar Lasarus saat dihubungi, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Kereta Api dan KRL Anjlok, DPR: Perawatannya Kelihatan Tidak Maksimal
Komisi V, kata Lasarus, akan memanggil Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi untuk dimintai keterangan soal peristiwa tersebut.
"Pasti nanti kita buat (pemanggilan) di rapat, mau kita panggil khusus atau nanti ada waktu raker. Kami kan setiap masa sidang ada raker dengan Menteri, kan, nanti pasti akan kita bahas ini soal anjloknya kereta api ini," ujar Lasarus.
Selain Menhub, Komisi V juga akan mendalami persoalan teknis perkeretaapian kepada Direktur Jenderal (Dirjen) terkait.
Baca juga: KRL Anjlok, Penumpang Jalan Kaki 500 Meter Lewat Rel ke Stasiun Jakarta Kota