Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

264 Pekerja Migran Ilegal Asal Indonesia Dipulangkan dari Malaysia

Kompas.com - 15/08/2025, 05:07 WIB
Firda Janati,
Danu Damarjati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding menyampaikan bahwa pihaknya memulangkan 264 orang pekerja migran non-prosedural alias ilegal dari Malaysia.

Karding menuturkan, lokasi pemulangan ratusan pekerja migran ilegal tersebut terbagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompok yang berasal dari Jakarta, Kualanamu, dan Lombok.

"Khusus yang di Jakarta 127 orang, ada juga yang lewat pelabuhan di Kualanamu 117 dan satu lagi di Lombok 18 orang. Jadi totalnya sekitar 264 orang per hari ini dikembalikan," ujar Karding, di Kantor Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (15/8/2025) malam.

Baca juga: Sekolah Rakyat Diapresiasi Wamen P2MI, Kemensos Komitmen Rutin Evaluasi

Karding mengatakan, ratusan pekerja migran ilegal tersebut terjaring razia dari pemerintah Malaysia karena tidak memiliki dokumen resmi.

"Rata-rata kasusnya adalah undocumented di Malaysia sehingga mereka pernah dirazia, memang sejak Mei tahun lalu ada program repatriasi di Malaysia," jelasnya.

Baca juga: Perjuangan Adnan Lolo Mendidik Anak TKI di Perbatasan, Jemput Bola ke Malaysia hingga Sediakan Asrama Gratis

Karding menuturkan, Malaysia memang tengah melakukan pembersihan pekerja migran ilegal, termasuk juga warga negara Indonesia (WNI).

"Malaysia ingin membersihkan pekerja-pekerja atau warga negara Indonesia yang undocumented. Rata-rata mereka berangkat secara non-prosedural atau ilegal," ucapnya.

Karding menyebut, ratusan pekerja migran ilegal tersebut mayoritas berasal dari pulau Jawa.

"Jawa Timur banyak, dari Madura banyak," ucapnya.

 

Langsung dipulangkan


Karding menyampaikan, mereka akan langsung dipulangkan ke kampung halaman masing-masing setelah pemeriksaan atau cek kesehatan selesai dilakukan.

Jika ada masalah kesehatan, pekerja migran ilegal dari Malaysia tersebut diizinkan untuk menginap sementara.

"Malam ini kemudian pulangkan, cek kesehatannya sudah selesai semua sehat, yang sehat pulang yang tidak biar ditangani sebentar dan di luar Pulau Jawa memang kita inapkan dulu," imbuhnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau