Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Semua Pihak Bersabar, Ketum MUI: Ini Rumah Kita, di Sini Ada Rakyat Kita

Kompas.com - 30/08/2025, 08:35 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Anwar Iskandar kembali mengimbau kepada semua pihak untuk bersabar dalam situasi unjuk rasa yang berlangsung tidak kondusif belakangan ini.

Dia meminta agar semua pihak menyadari bahwa tempat berunjuk rasa adalah rumah sendiri yang didalamnya terdapat orang-orang yang harus dilindungi.

"Ini rumah kita, di sini ada Presiden kita, di sini ada rakyat, rakyat kita. Di sini ada tentara, tentara kita. Di sini ada Polisi, Polisi kita. Di sini ada pengusaha, pengusaha kita. Di sini ada buruh, buruh kita. Di sini ada seniman, seniman kita. Semua adalah kita," kata Anwar dalam keterangannya, Sabtu (30/8/2025).

Oleh karena itu, dia berharap agar seluruh masyarakat Indonesia bisa tenang menghadapi situasi saat ini dan bersabar.

Baca juga: Momen Gibran Jenguk Korban Luka Saat Demo di RSCM dan RS Pelni

Apalagi, menurut Anwar, bersabar adalah perintah Allah untuk mencapai keselamatan bersama.

"Pemerintah dan aparat keamanan di dalam menangani demonstran, pengunjuk rasa juga berlaku sabar. Masyarakat yang melakukan unjuk rasa juga melakukan dengan sabar tanpa membuat kerusakan dan kegaduhan yang tidak diperlukan," ujarnya.

Oleh sebab itu, Anwar meminta agar semua pihak bisa menjaga kesatuan bangsa dan selalu bersabar menghadapi situasi krusial ini.

"Demikianlah harapan kami. Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta'ala memberikan anugerah, rahmat, dan pertolongannya untuk keselamatan bangsa dan negara Republik Indonesia tercinta," katanya.

Baca juga: MUI Imbau Aparat Tidak Berlebihan Saat Amankan Unjuk Rasa

Demo 3 Hari dan Makan Korban

Untuk diketahui, aksi unjuk rasa berlangsung pada 25, 28, dan 29 Agustus 2025.

Aksi demonstrasi tersebut merupakan kekecewaan masyarakat atas kenaikan pendapatan anggota DPR RI di saat perekonomian masyarakat sedang lesu.

Salah satu tragedi yang menyebabkan peristiwa demonstrasi masih terus terjadi adalah kematian seorang pengemudi ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis Brimob pada 28 Agustus 2025.

Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, mobil rantis bertuliskan Brimob tampak melaju cepat saat warga tengah berhamburan. Mobil lapis baja itu lantas melindas seorang pengendara ojol yang tengah berusaha lari dari kerumunan.

Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi mobil rantis.

Belakangan, pengendara ojek yang bernama Affan Kurniawan (21) tersebut dikabarkan meninggal dunia, yang menyebabkan demonstrasi berbalut aksi solidaritas berlanjut pada 29 Agustus 2025, bahkan tidak hanya di Jakarta.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas peristiwa tersebut dan menyesali kejadian itu.

Dia pun memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

Sejauh ini, sudah ada tujuh anggota Brimob yang telah menjalani pemeriksaan etik dan dinyatakan terbukti melanggar kode etik dan ditempatkan khusus atau ditahan.

Baca juga: MUI Sampaikan Belasungkawa, Minta Polri Usut Rantis Brimob Lindas Ojol Transparan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
PPP NTB Resmi Dukung Mardiono Pimpin Kembali PPP di Periode 2025–2030
PPP NTB Resmi Dukung Mardiono Pimpin Kembali PPP di Periode 2025–2030
Nasional
Anggota DPR Usul SPPG Diwajibkan Beri Santunan ke Korban Keracunan MBG
Anggota DPR Usul SPPG Diwajibkan Beri Santunan ke Korban Keracunan MBG
Nasional
Terpentalnya Budi Gunawan dan Kabinet yang Makin Gemuk
Terpentalnya Budi Gunawan dan Kabinet yang Makin Gemuk
Nasional
Sempat Ditunda, Lisa Mariana Bakal Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Sempat Ditunda, Lisa Mariana Bakal Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Nasional
Masih Tahan 583 Orang, Polisi Cari Dalang hingga Penyandang Dana Kericuhan Agustus 2025
Masih Tahan 583 Orang, Polisi Cari Dalang hingga Penyandang Dana Kericuhan Agustus 2025
Nasional
Protes Subhan Saat Gibran Dibela Pengacara Negara di Sidang Gugatan Rp 125 Triliun: Ini Kan Pribadi...
Protes Subhan Saat Gibran Dibela Pengacara Negara di Sidang Gugatan Rp 125 Triliun: Ini Kan Pribadi...
Nasional
Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo
Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo
Nasional
Ahmad Dhani: Harus Ada UU Anti-flexing
Ahmad Dhani: Harus Ada UU Anti-flexing
Nasional
KPK Lelang Rampasan Koruptor 17 September, Ada Gelang Naga hingga Pabrik
KPK Lelang Rampasan Koruptor 17 September, Ada Gelang Naga hingga Pabrik
Nasional
Hotman Paris Tanggapi soal Rapat Tertutup Pakai Headset yang Dipimpin Nadiem
Hotman Paris Tanggapi soal Rapat Tertutup Pakai Headset yang Dipimpin Nadiem
Nasional
Uji Materi di MK Persoalkan Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Uji Materi di MK Persoalkan Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Nasional
Prabowo: BRICS Pilar Kuat Stabilitas Geopolitik Saat Ini
Prabowo: BRICS Pilar Kuat Stabilitas Geopolitik Saat Ini
Nasional
Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
Prabowo Ikuti Rapat BRICS dari Rumah Kertanegara
Nasional
Prabowo Larang Flexing, Ahmad Dhani: Wong Saya Enggak Pernah
Prabowo Larang Flexing, Ahmad Dhani: Wong Saya Enggak Pernah
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau