JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Nasdem di DPR RI menyatakan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengusut dugaan agenda makar yang menyelinap dalam aksi unjuk rasa sampai tuntas.
Ketua Fraksi Nasdem, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan pemerintah perlu mengambil sikap tegas dan terukur guna merespons dinamika sosial yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Fraksi Partai Nasdem DPR RI menegaskan dukungan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto dalam mengusut tuntas dugaan makar yang muncul di balik gelombang demonstrasi," ujar Viktor dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Menhan Sjafrie Jelaskan Maksud Prabowo Bicara soal Gejala Makar
Menurut Nasdem, pengusutan dugaan makar itu merupakan bentuk komitmen menjaga transparansi, akuntabilitas, dan kepastian hukum.
Lebih lanjut, Viktor memandang pemerintah perlu membentuk tim investigasi independen untuk mengusut dugaan makar yang diungkapkan Prabowo.
Tim itu diharapkan akan bekerja secara komprehensif, objektif, dan terbuka agar dugaan agenda makar melalui aksi rusuh dalam unjuk rasa bisa terungkap.
"Tanpa meninggalkan ruang bagi spekulasi maupun politisasi," kata Viktor.
Baca juga: 4 Terdakwa Makar Asal Papua Barat Daya Mulai Jalani Sidang di PN Makassar
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut aksi unjuk rasa di berbagai daerah selama beberapa hari terakhir mengarah pada makar dan terorisme.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo usai rapat bersama pimpinan MPR, DPR, DPD, dan partai politik guna membicarakan dinamika sosial yang memanas.
"Kita tidak dapat pungkiri bahwa sudah mulai kelihatan gejala adanya tindakan-tindakan di luar hukum, bahkan melawan hukum, bahkan ada yang mengarah kepada makar dan terorisme," kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (31/8/2025).
Baca juga: Isi 17+8 Tuntutan Rakyat: Tugas untuk Prabowo, Reformasi DPR, dan Sahkan RUU Perampasan Aset
Diketahui, unjuk rasa yang memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI dimulai pada 25 Agustus lalu.
Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana driver ojek online (Ojol) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan driver ojol.
Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
Sejumlah fasilitas umum, seperti halte bus hingga beberapa kantor kepolisian, dibakar.
Bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar pada Sabtu (30/8/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini