KOMPAS.com - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menembus babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2025 usai mengalahkan wakil Denmark, Julie Dawall Jakobsen.
Dalam pertandingan yang digelar di Adidas Arena, Paris, Prancis, Rabu (27/8/2025), Gregoria menang meyakinkan dua gim langsung dengan skor 21-17, 21-8.
Meski demikian, kemenangan ini bukan tanpa catatan.
Gregoria membuka gim pertama dengan keunggulan, namun justru banyak melakukan kesalahan sendiri.
Rentetan error membuat Jakobsen sempat memimpin 11-8, meski sebelumnya tertinggal 1-5.
Baca juga: Kejuaraan Dunia 2025: Lolos ke 16 Besar, Jojo Beri Pujian ke Lawan
Secara permainan, Gregoria tetap mendominasi, tetapi akurasi pukulan yang masih menjadi pekerjaan rumah lama kembali terlihat.
Setelah jeda, Gregoria menyamakan kedudukan 11-11 dan 12-12, namun beberapa kali kembali tertinggal akibat kesalahan sendiri.
Gregoria sempat menjalani masa pemulihan dua bulan karena vertigo yang kerap kambuh akibat cahaya terang.
Meski demikian, dia mampu bangkit dan membalikkan keadaan dari 12-14 menjadi unggul 16-14.
Game point didapat setelah pertahanan solid menghadapi serangan Jakobsen, lalu Gregoria menutup gim pertama 21-17 dengan smes lurus yang tak terjangkau lawan.
Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, meminta Gregoria lebih sabar dalam mengatur serangan pada jeda antargim.
Gregoria memulai gim kedua dengan baik dan unggul 4-1. Penempatan bola yang lebih aman membuatnya terhindar dari kesalahan fatal.
Baca juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2025: Menang 2 Gim Langsung, Jojo ke 16 Besar
Dari skor 6-4, ia mencetak enam poin beruntun menjadi 12-4.
Jakobsen sempat memangkas jarak, tetapi Gregoria kembali fokus dan mengemas delapan poin tanpa balas, menutup laga 21-8 lewat smes keras ke arah backhand lawan.
Dengan hasil ini, Gregoria melangkah ke babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2025. Namun, jalan menuju medali tidak mudah.
Ia akan melawan unggulan ke-12, Sim Yu-jin (Korea Selatan), di babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2025.
Gregoria belum pernah menang dalam 11 pertemuan melawan An Se-young. Tantangan besar menanti tunggal putri andalan Indonesia ini.
Gregoria mengakui sempat lengah di awal gim pertama meskipun unggul dari Julie Dawall Jakobsen.
Ia menilai kelengahan terjadi karena terlalu terburu-buru mengincar poin.
"Di awal game pertama saya sempat unggul cukup mudah dari kesalahan lawan," ujar Gregoria dikutip dari PBSI, Rabu (27/8/2025).
"Seperti dua sampai tiga pukulan mati, jadi pas Julie lebih nahan, saya jadinya lebih mau nyerang dan buru-buru matiin padahal saya di posisi kalah angin sampai poin 11 tadi."
Baca juga: Kejuaraan Dunia BWF 2025, Alwi Farhan Fokus Hadapi Lin Chun Yi
Gregoria menambahkan, perubahan strategi menjadi kunci kemenangannya.
"Setelah itu, saya main lebih sabar, mengolah bola dulu untuk mendapatkan serangan," lanjutnya.
Untuk gim kedua, Gregoria Mariska Tunjung merasa jauh lebih nyaman dalam melakukan serangan ke pertahan Julie.
Meski menang, pebulu tangkis tunggal putri Indonesia itu menyadari masih banyak yang harus diperbaiki.
"Kalo game kedua relatif lebih nyaman buat saya karena posisinya juga menang angin, jadi untuk menyerangnya lebih menyulitkan lawan," tegasnya.
"Kedepannya saya harus banyak mengurangi kesalahan sendiri dan lebih cepat nangkap kalo lawan ada berubah pola permainan atau kecepatan," pungkas Gregoria Mariska Tunjung.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini