KOMPAS.com – Musim hujan sering kali membawa berbagai masalah kesehatan. Beberapa penyakit cenderung meningkat seiring datangnya musim penghujan, mulai dari demam berdarah dengue (DBD), influenza, diare, hingga leptospirosis.
Dosen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Evi Nurhayatun, dr., Sp.PD, M.Kes, FINASIM, mengungkapkan bahwa tingginya kelembapan udara, genangan air, serta sanitasi lingkungan yang buruk menjadi pemicu utama meningkatnya kasus penyakit-penyakit tersebut.
“Di musim hujan seperti sekarang ini itu banyak muncul penyakit, seperti DBD, flu (influenza), diare, dan leptospirosis,” ujar Dr. Evi saat diwawancarai uns.ac.id, Rabu (22/1/2025).
Baca juga: Mobil Listrik di Musim Hujan: Apa yang Harus Diketahui?
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit yang umum dijumpai saat musim hujan dan cara pencegahannya:
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Musim hujan menciptakan banyak genangan air yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk berkembang biak.
Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu:
Influenza atau flu juga umum terjadi saat musim hujan karena penyebarannya yang cepat melalui droplet (percikan cairan tubuh) dari mulut atau hidung. Virus flu dapat menular melalui tangan atau benda yang telah terkontaminasi.
“Influenza bisa dicegah dengan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup,” kata Dr. Evi.
Baca juga: Tips Merawat Kaki-Kaki Mobil Saat Musim Hujan
Penyakit diare disebabkan oleh infeksi bakteri seperti E.coli, Salmonella, dan Shigella, yang biasanya masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang tercemar.
Menurut Dr. Evi, “Cara agar terhindar dari penyakit diare ini adalah dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, serta membersihkan jamban secara rutin.”
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Penularan terjadi melalui urin hewan seperti tikus, anjing, atau kucing, yang mencemari genangan air. Bakteri bisa masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit.
Dr. Evi menjelaskan, “Leptospirosis dapat dicegah dengan membersihkan sarang tikus dan genangan air, mencuci tangan dan kaki dengan sabun setelah beraktivitas, serta menggunakan sepatu boot dan sarung tangan saat berada di kebun atau sawah.”
Baca juga: Warga Bidara Cina: Capek, Tiap Musim Hujan Pasti Banjir
Dr. Evi menegaskan bahwa beberapa faktor lingkungan mendukung penyebaran penyakit saat musim hujan.
“Faktor penyebabnya antara lain adalah kelembapan yang tinggi, air yang menggenang, dan juga sanitasi yang buruk. Udara yang lembap membuat bakteri berkembang biak lebih cepat,” jelasnya.
Air hujan yang bercampur dengan limbah dapat menjadi media penyebaran virus dan bakteri.
Selain itu, genangan air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang bisa menularkan penyakit seperti DBD, malaria, dan chikungunya.
Baca juga: Musim Hujan Datang Lebih Awal, India Berpeluang Panen Besar dan Tekan Inflasi
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk:
Dengan menjaga kebersihan dan meningkatkan kewaspadaan, masyarakat diharapkan dapat terhindar dari ancaman penyakit yang umum muncul saat musim hujan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini