Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Prihatin Hilangnya Tokoh Adat di Desa: Kalah Pamor dengan Orangtua Dulu

Kompas.com - 28/08/2025, 12:10 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyoroti kondisi desa-desa saat ini yang menurutnya sudah tidak lagi memiliki figur tokoh adat seperti dulu.

Dilansir dari Antara, ia menjelaskan, tokoh adat yang dimaksud adalah sosok yang memiliki pemahaman mendalam tentang lingkungan, pertanian, kehutanan, tata bangunan, hingga pengelolaan ruang secara tradisional.

"Tokoh-tokoh adat itu hilang dari desa hari ini. Banyak di desa orang pinter saat ini. Tapi kalah pamor gaya membangunannya dengan tokoh-tokoh orang tua kita dulu," kata Dedi di Bandung, Rabu.

Menurut Dedi, tokoh-tokoh tersebut di masa lalu mampu membangun sawah, jalan, hingga saluran irigasi tanpa mengandalkan anggaran pemerintah. Karena itu, ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali ketokohan desa sebagai inspirasi pembangunan.

"Nah sekarang yang sudah ada anggarannya kenapa kalah sama tokoh-tokoh yang orang tua kita dulu. Sehingga sekarang di desa harus dihidupkan kembali ketokohan yang menjadi inspirasi pembangunan," ujarnya.

Baca juga: Isi Surat Edaran Dedi Mulyadi Soal Larangan Knalpot Brong

Lebih jauh, Dedi menilai keberadaan tokoh di desa sangat penting agar pembangunan, termasuk aspek sosial budaya, bisa terkelola dengan baik.

Ia mencontohkan kasus meninggalnya balita Raya di Kabupaten Sukabumi sebagai bentuk lemahnya penanganan masalah sosial di tingkat desa.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov Jabar akan memperluas program Abdi Nagri Nganjang ka Warga, yang saat ini masih fokus di kabupaten/kota.

Mulai 2026, program itu akan diarahkan ke desa-desa yang menghadapi persoalan sosial.

"Hari ini untuk tahap pertama basisnya ke kabupaten kota, nanti tahun depan itu kita sudah mulai mengarah pada desa yang mengalami problem sosial. Jadi itu yang akan kita lakukan dan saya sudah punya pemetaan seluruh infrastruktur desa," tutur Dedi.

Selain itu, Dedi juga menyinggung rencananya mengubah mekanisme transfer dana dari Pemprov Jabar ke desa.

Mulai 2027 hingga 2029, dana tersebut akan dialihkan dalam bentuk saham Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), salah satunya PT Bank Jabar Banten (BJB).

Baca juga: Profil Bupati Sukabumi Asep Japar, Diritik Dedi Mulyadi karena Disebut Sulit Dihubungi

Menurut Dedi, atau yang akrab disapa KDM, target revitalisasi infrastruktur di tingkat kabupaten, kota, provinsi, hingga desa akan rampung pada periode 2027–2029, bertepatan dengan masa akhir jabatannya.

"Di tahun itu, saya sudah ingin Pemprov itu membagi saham kepada desa yaitu saham di perbankan," katanya.

Meski begitu, ia mengakui mekanisme teknisnya masih perlu dicari. Namun, Dedi memastikan akan berupaya agar desa bisa ikut menjadi pemegang saham BUMD.

"Kita lagi cari, misalnya Bank Jabar (BJB), nah nanti desa itu menjadi bagian dari pemilik saham di BJB jadi uang yang kita distribusikan ke desa itu nanti dibelikan saham, rencana saya begitu," ucapnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lisa Mariana Dijadwalkan Hadir di Bareskrim untuk Pemeriksaan Dugaan Pencemaran Nama Baik RK
Lisa Mariana Dijadwalkan Hadir di Bareskrim untuk Pemeriksaan Dugaan Pencemaran Nama Baik RK
Jawa Barat
Anggota DPRD Wakatobi Ternyata Tersangka Pembunuhan, 11 Tahun Jadi DPO
Anggota DPRD Wakatobi Ternyata Tersangka Pembunuhan, 11 Tahun Jadi DPO
Sulawesi Selatan
Dito Ariotedjo Sempat Tinjau Persiapan Haornas 2025 Sebelum Menpora  Di-reshuffle Prabowo
Dito Ariotedjo Sempat Tinjau Persiapan Haornas 2025 Sebelum Menpora Di-reshuffle Prabowo
Jawa Barat
Harga Emas Hari Ini, 9 September 2025, Antam Stabil, UBS Melonjak Rp20.000, Galeri 24 Naik Tipis
Harga Emas Hari Ini, 9 September 2025, Antam Stabil, UBS Melonjak Rp20.000, Galeri 24 Naik Tipis
Kalimantan Timur
Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Kena Reshuffle, Ini Kata Budi Arie
Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Kena Reshuffle, Ini Kata Budi Arie
Kalimantan Timur
Harga Emas Hari Ini 9 September 2025 di Pegadaian: UBS dan Galeri24 Naik, Antam Stabil
Harga Emas Hari Ini 9 September 2025 di Pegadaian: UBS dan Galeri24 Naik, Antam Stabil
Jawa Barat
Ferry Irwandi Siap Hadapi Laporan Satsiber TNI, Tegaskan Tidak Pernah Dihubungi
Ferry Irwandi Siap Hadapi Laporan Satsiber TNI, Tegaskan Tidak Pernah Dihubungi
Jawa Timur
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Sumatera Utara
Riwayat SMA Gibran Digugat, Bagaimana Sebenarnya Syarat Pendidikan Wapres?
Riwayat SMA Gibran Digugat, Bagaimana Sebenarnya Syarat Pendidikan Wapres?
Jawa Tengah
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
Kalimantan Timur
Konsultasi Hukum dengan Polda Metro, TNI Siapkan Langkah Tegas terhadap Ferry Irwandi
Konsultasi Hukum dengan Polda Metro, TNI Siapkan Langkah Tegas terhadap Ferry Irwandi
Jawa Barat
11 Tahun Buron, Tersangka Pembunuhan di Wakatobi Malah Jadi Anggota DPRD
11 Tahun Buron, Tersangka Pembunuhan di Wakatobi Malah Jadi Anggota DPRD
Sulawesi Selatan
Daftar Menteri Kena Reshuffle Prabowo, Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri Kena Reshuffle Prabowo, Sri Mulyani hingga Budi Arie
Jawa Tengah
Prabowo Reshuffle Kabinet, Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Prabowo Reshuffle Kabinet, Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Jawa Timur
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau