Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kebakaran Gudang Sepatu dan Kain di Cimahi, Api Padam Setelah 5 Jam

Kompas.com - 04/09/2025, 11:35 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Kebakaran hebat melanda sebuah gudang sepatu dan kain di kawasan Cimahi, Rabu (3/9/2025) malam.

Api yang berkobar sejak sore baru berhasil dipadamkan setelah hampir lima jam upaya petugas damkar.

Material yang mudah terbakar membuat api cepat merambat ke seluruh bangunan. Kondisi ini memaksa petugas bekerja ekstra keras untuk mengendalikan si jago merah.

Kepala Seksi Pemadam dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Aep Mulyana, mengatakan proses pemadaman berlangsung sejak pukul 18.00 WIB hingga 22.30 WIB.
"Kita mulai tadi jam 6 sore sekarang jam 22.30 WIB baru bisa dipadamkan, sekarang masih pendinginan, jadi hampir 5 jam pemadaman," ujar Aep di lokasi.

Kendala dan Bantuan Armada

Aep menjelaskan proses pemadaman sempat terkendala oleh keterbatasan armada dan suplai air yang tidak lancar. Beruntung, bantuan dari unit pemadam Kabupaten Bandung Barat mempercepat penanganan.

Baca juga: [HOAKS] Video Kebakaran Gedung DPR RI dan Perusahaan di Jakarta pada 2 September 2025

"Apinya cepat sekali membesar, armada kita terbatas, suplai air agak terhambat. Tadi ada bantuan armada dari Kabupaten Bandung Barat, alhamdulillah sangat membantu," tuturnya.

Meski api sudah padam, hingga kini belum ada taksiran pasti mengenai kerugian akibat kebakaran tersebut.
"Belum, belum, belum bisa kita taksir," tegasnya.

Api Bermula dari Gudang Kain

Peristiwa kebakaran itu terjadi di Jalan Kolonel Masturi, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara. Laporan pertama masuk pada pukul 17.47 WIB, dan petugas tiba di lokasi sekitar 14 menit kemudian.
"Kita terima laporan di 17.47 WIB, tiba di lokasi jam 18.01 WIB, jadi respon time di 14 menit," jelas Aep.

Menurutnya, bangunan yang terbakar difungsikan sebagai gudang penyimpanan sepatu, kain, makanan ringan, hingga logistik. Barang-barang mudah terbakar tersebut membuat api semakin sulit dikendalikan.

Baca juga: Gudang Sepatu Adorable Project di Cimahi Kebakaran, 4 Bangunan Ludes Terbakar

"Bahan yang terbakar di gudang sepatu, ciki (makanan ringan) dan kain, dan gudang logistik DPKP, sehingga susah untuk pemadaman agak sulit. Dan mengingat juga suplai air agak terlambat," kata Aep.

Dari keterangan awal karyawan, api diduga berasal dari mesin boiler di gudang kain.
"Menurut informasi dari karyawan tadi api keluar dari boiler ketika mesin di sampingnya masih berfungsi sehingga api cepat merambat. Kemungkinan dari titik gudang kain. Tapi nanti kita cek ulang," tambahnya.

Sebanyak delapan unit mobil pemadam dikerahkan, enam di antaranya dari Kota Cimahi dan dua lainnya dari Kabupaten Bandung Barat.
"Jumlah armada ada 6 unit ke TKP dibantu juga 2 unit dari KBB. Saat ini masih ada proses pemadam karena nyala api masih berkobar," tandas Aep.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dahsyatnya Kebakaran di Pabrik Sepatu di Cipageran Cimahi, Damkar Butuh 5 Jam untuk Padamkan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau