Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aipda Robig Akui Tak dalam Posisi Terancam Saat Lepas Tembakan: Hanya Naluri Sebagai Polisi

Kompas.com - 24/06/2025, 19:45 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Anggota Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang, Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Robig Zaenudin, mengakui dirinya tidak dalam kondisi terancam saat lakukan penembakan yang akhirnya menewaskan siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO.

Pengakuan tersebut disampaikan Aipda Robig saat menjawab pertanyaan hakim dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Selasa (17/6/2025).

Dilansir dari Antara, dalam kesaksiannya, Robig menjelaskan bahwa sebelum penembakan terjadi, ia melihat sebuah sepeda motor dikejar oleh tiga sepeda motor lainnya di Jalan Candi Penataran Raya.

Baca juga: Dihadirkan dalam Sidang, Atasan Aipda Robig Mengaku Dibohongi soal Alasan Tembak Gamma

Saat itu, sepeda motor tersebut melaju dari arah berlawanan saat dirinya berkendara.

Menurut Robig, salah satu pengendara dari tiga sepeda motor yang mengejar terlihat membawa senjata tajam dan mengacungkannya ke arah pengendara motor yang dikejar.

Ia menyatakan bahwa tindakannya berhenti di tengah jalan dan mengeluarkan senjata api dilakukan untuk menghentikan aksi tersebut.

"Tidak ada niat jahat, hanya naluri saya sebagai polisi," kata Robig dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua Mira Sendangsari.

Baca juga: Ceritakan Kronologi Penembakan, Jaksa Sebut Kesaksian Rekan Aipda Robig Tak Masuk Akal

Mengaku Sudah Beri Peringatan Sebelum Menembak

Meski menyaksikan pengendara sepeda motor mengacungkan senjata tajam, Aipda Robig mengakui bahwa tidak ada ancaman yang ditujukan langsung kepada dirinya.

Ketika ditanya oleh Hakim Ketua mengapa tidak meminta bantuan dari kesatuan tempatnya bertugas, Robig beralasan bahwa kejadian tersebut berlangsung sangat cepat dan dalam waktu yang singkat.

Ia juga menyebut bahwa dirinya sudah berteriak memperkenalkan diri sebagai anggota polisi kepada pengendara tiga sepeda motor tersebut, serta meminta mereka untuk berhenti.

Selain itu, Robig juga mengatakan bahwa ia sempat melepaskan tembakan peringatan ke arah jam 11, sebelum akhirnya menembak ke arah pengendara motor dengan tujuan untuk melumpuhkan.

Hakim Anggota Pertanyakan Keputusan Terdakwa

Hakim anggota Rightmen Situmorang kemudian mempertanyakan keputusan terdakwa yang memilih berhenti saat berpapasan dengan kelompok yang sedang saling mengejar tersebut, serta tindakannya mengeluarkan senjata api yang berujung pada penembakan.

"Saudara di tengah jalan, kemudian menembak-nembak untuk apa. Apakah saudara dalam keadaan terancam?" tanya Rightmen.

Menjawab pertanyaan itu, Aipda Robig tetap bersikeras bahwa tindakan tersebut dilakukan karena adanya ancaman terhadap masyarakat yang harus dihentikan secara tegas dalam kapasitasnya sebagai polisi.

Setelah pemeriksaan terdakwa selesai, majelis hakim memberikan kesempatan kepada Aipda Robig dan tim penasihat hukumnya untuk menghadirkan saksi yang meringankan pada persidangan berikutnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Jadwal KRL Solo–Jogja Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jadwal KRL Solo–Jogja Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jawa Tengah
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau