Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal dan Rute Kirab Pusaka 1 Suro Mangkunegaran 2025, Tradisi Sakral Menyambut Tahun Baru Jawa

Kompas.com - 26/06/2025, 15:45 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com – Malam 1 Suro selalu menjadi momen sakral bagi masyarakat Jawa.

Di Surakarta, Pura Mangkunegaran konsisten menjaga tradisi leluhur melalui Kirab Pusaka Dalem 1 Suro, sebuah prosesi yang sarat makna spiritual dan budaya.

Makna kirab pusaka

Kirab pusaka merupakan prosesi arak-arakan benda pusaka yang dianggap sakral dan memiliki nilai historis-spiritual dalam lingkungan keraton.

Tradisi ini rutin digelar pada malam 1 Suro, bertepatan dengan pergantian tahun dalam penanggalan Jawa yang mengacu pada kalender Hijriah.

Baca juga: Malam Satu Suro di Yogyakarta: Ritual Tapa Bisu hingga Bubur Suran Penuh Makna

Dilansir dari Antara, tradisi kirab ini telah berlangsung sejak masa pemerintahan Mangkunegara I. Prosesi kirab menjadi bentuk penghormatan terhadap leluhur dan warisan budaya, sekaligus sarana permohonan keselamatan serta berkah di tahun yang baru.

Lebih dari itu, kirab pusaka menjadi ruang refleksi diri, menghubungkan masa lalu (atita), masa kini (atika), dan masa depan (anagata). Tradisi ini juga memperkuat ikatan sosial serta mempertegas identitas budaya masyarakat Jawa.

Kirab pusaka 1 Suro 2025

Pada tahun 2025, Kirab Pusaka Dalem 1 Suro Dal 1959 akan digelar pada Kamis (26/6/2025) pukul 19.00 WIB di Pura Mangkunegaran, Surakarta. Acara ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti secara gratis.

Selain kirab, masyarakat juga dapat mengikuti prosesi semedi di Pendhapa Ageng, yang akan berlangsung mulai pukul 00.00 hingga 01.00 WIB.

Setelahnya, akan dilaksanakan ritual Laku Tapa Bisu, yaitu mengelilingi Pura Mangkunegaran dengan berjalan kaki tanpa alas, tanpa berbicara, serta tanpa melakukan aktivitas lain.

Prosesi ini dimaknai sebagai pelepasan energi lama dan pembukaan makna baru untuk menyongsong perjalanan hidup berikutnya.

Baca juga: Tradisi 1 Suro 2025 dan Malam Jumat Kliwon: Ini Kalender Jawa dan Islam Lengkap

Benda pusaka dan barisan kirab

Dalam prosesi Laku Tapa Bisu, benda pusaka akan dibawa oleh abdi dalem Mangkunegaran. Barisan kirab akan dipimpin oleh cucuk lampah, yakni pemuka barisan yang menuntun jalannya prosesi.

Rute kirab akan dimulai dari: Pura Mangkunegaran-Koridor Ngarsopuro-Jalan Slamet Riyadi-Jalan Kartini-Jalan R.M. Said-Jalan Teuku Umar-Jalan Slamet Riyadi (arah sebaliknya)-Koridor Ngarsopuro-kembali ke Pura Mangkunegaran.

Ketentuan pakaian

Masyarakat yang hadir diimbau mengenakan pakaian adat Jawa yang sesuai, yakni kemeja hitam dan bawahan kain (bukan batik bermotif parang, lereng, maupun kain bludru).

Bagi peserta kirab, aturan berpakaian sebagai berikut:

Laki-laki: Beskap Mangkunegaran hitam, blangkon Mangkunegaran, jarik sogan (tanpa motif parang atau lereng), dan keris.

Perempuan: Kebaya hitam, jarik sogan (tanpa motif parang atau lereng, tidak berbahan bludru), serta rambut diukel dengan tusuk konde (bagi yang tidak berhijab).

Simbol kesucian dan awal baru

Tradisi Kirab Pusaka 1 Suro merupakan momen untuk memulai tahun baru Jawa dengan hati bersih dan jiwa tenang.

Di tengah era modern, tradisi ini tetap menjadi penjaga warisan budaya serta sarana untuk mempererat hubungan spiritual masyarakat dengan masa lalu, kini, dan masa depan.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Imbang Lawan Timnas Indonesia, Mohamad Haidar: Ini Taktik yang Harus Kami Lakukan
Imbang Lawan Timnas Indonesia, Mohamad Haidar: Ini Taktik yang Harus Kami Lakukan
Sulawesi Selatan
Polisi Tangkap 2 Tersangka, Dalami Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Ada Pelaku Lain?
Polisi Tangkap 2 Tersangka, Dalami Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Ada Pelaku Lain?
Jawa Barat
Drama Pelarian Sopir Bank Jatim, Bawa Kabur Rp10 M, Beli Rumah Baru, Ditangkap Saat Tidur
Drama Pelarian Sopir Bank Jatim, Bawa Kabur Rp10 M, Beli Rumah Baru, Ditangkap Saat Tidur
Jawa Tengah
19 Orang Tewas dalam Demo Nepal, Dipicu Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi
19 Orang Tewas dalam Demo Nepal, Dipicu Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi
Kalimantan Timur
DPO Pembunuhan Jadi Anggota DPRD, Penerbitan SKCK Dipertanyakan
DPO Pembunuhan Jadi Anggota DPRD, Penerbitan SKCK Dipertanyakan
Sulawesi Selatan
Respons 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu Purbaya: Saya Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi, Hilang Otomatis
Respons 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu Purbaya: Saya Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi, Hilang Otomatis
Jawa Barat
Siapa Mochamad Irfan Yusuf, Cucu KH Hasyim Asy’ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah?
Siapa Mochamad Irfan Yusuf, Cucu KH Hasyim Asy’ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah?
Jawa Timur
Lisa Mariana Dijadwalkan Hadir di Bareskrim untuk Pemeriksaan Dugaan Pencemaran Nama Baik RK
Lisa Mariana Dijadwalkan Hadir di Bareskrim untuk Pemeriksaan Dugaan Pencemaran Nama Baik RK
Jawa Barat
Anggota DPRD Wakatobi Ternyata Tersangka Pembunuhan, 11 Tahun Jadi DPO
Anggota DPRD Wakatobi Ternyata Tersangka Pembunuhan, 11 Tahun Jadi DPO
Sulawesi Selatan
Dito Ariotedjo Sempat Tinjau Persiapan Haornas 2025 Sebelum Menpora  Di-reshuffle Prabowo
Dito Ariotedjo Sempat Tinjau Persiapan Haornas 2025 Sebelum Menpora Di-reshuffle Prabowo
Jawa Barat
Harga Emas Hari Ini, 9 September 2025, Antam Stabil, UBS Melonjak Rp20.000, Galeri 24 Naik Tipis
Harga Emas Hari Ini, 9 September 2025, Antam Stabil, UBS Melonjak Rp20.000, Galeri 24 Naik Tipis
Kalimantan Timur
Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Kena Reshuffle, Ini Kata Budi Arie
Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Kena Reshuffle, Ini Kata Budi Arie
Kalimantan Timur
Harga Emas Hari Ini 9 September 2025 di Pegadaian: UBS dan Galeri24 Naik, Antam Stabil
Harga Emas Hari Ini 9 September 2025 di Pegadaian: UBS dan Galeri24 Naik, Antam Stabil
Jawa Barat
Ferry Irwandi Siap Hadapi Laporan Satsiber TNI, Tegaskan Tidak Pernah Dihubungi
Ferry Irwandi Siap Hadapi Laporan Satsiber TNI, Tegaskan Tidak Pernah Dihubungi
Jawa Timur
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Sumatera Utara
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau