KOMPAS.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah mengimbau para guru, terutama jenjang SMA dan sederajat, untuk terus memberikan edukasi kepada siswanya.
Hal ini dilakukan agar para siswa tidak mudah terprovokasi di tengah dinamika politik yang berkembang belakangan ini.
"Saya harap semua warga masyarakat pada umumnya, dan khususnya pada keluarga PGRI bisa ikut yang menjaga ketenangan," kata Ketua PGRI Jateng Muhdi di Semarang, Minggu (31/8/2025).
Muhdi berharap anggota PGRI sebagai pendidik dapat memberikan pemahaman, tidak hanya kepada lingkungan sekitar, tetapi juga secara khusus kepada para siswa.
Baca juga: Ada Demo 1 September 2025, Sekolah dan Kampus di Yogyakarta Terapkan Pembelajaran Online
"Agar jangan sampai terprovokasi, melakukan tindakan-tindakan yang sebut saja, mungkin anarkis," ujar mantan Rektor Universitas PGRI Semarang itu.
Menurutnya, penyampaian aspirasi atau pendapat memang diperbolehkan undang-undang, tetapi harus dilakukan dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan kerugian.
"Kalaupun masih akan menyampaikan aspirasi, silakan dengan cara-cara yang baik, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih luas lagi bagi kehidupan kita," ucapnya.
Baca juga: Demo 1 September 2025 di Yogyakarta, Dinkop UMKM DIY Imbau Pedagang Teras Malioboro Tutup Sementara
Muhdi menilai, dinamika yang terjadi saat ini sudah mulai bergeser dari sekadar penyampaian aspirasi murni, menuju tindakan yang menjurus ke penjarahan dan aksi anarkis lainnya.
"Saya kira ini nanti semua efeknya kan ke semua. Nanti rupiah melemah, ya barang-barang nanti sulit. karena mungkin distribusi juga terganggu, kita semuanya juga akan rugi. Apalagi, kalau sampai merusak, saya harap jangan dilakukan," tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa perusakan terhadap fasilitas umum pada akhirnya akan menjadi beban rakyat, sebab pemerintah membutuhkan dana besar untuk memperbaiki atau membangun kembali fasilitas tersebut.
"Oleh karena itu, sekali lagi saya pesan, terutama untuk para guru, apalagi guru-guru SMA, SMK ya, agar bisa ikut mengedukasi anak-anaknya (siswa) jangan mudah terprovokasi," kata Muhdi.
Ia juga berharap pemerintah, khususnya presiden, bisa mendengar dan memperhatikan aspirasi masyarakat.
Muhdi menekankan pentingnya pemerintah segera memenuhi harapan publik agar bersama-sama kembali membangun negeri dengan suasana yang tenang dan kondusif.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini