Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Cari Anaknya yang Hilang Usai Demo Ricuh di Semarang

Kompas.com - 01/09/2025, 12:15 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

 

KOMPAS.com – Aksi unjuk rasa di Kota Semarang pada akhir pekan lalu berujung ricuh dan membuat aparat kepolisian mengamankan ratusan orang.

Total ada 327 peserta aksi yang diamankan, dan mayoritas ternyata masih berusia anak-anak serta pelajar. Polisi bahkan mendapati salah satu yang ikut berusia 13 tahun.

Situasi itu menimbulkan kepanikan di kalangan orang tua. Salah satunya dialami Sri Mulyani (47), warga Semarang, yang semalaman tidak bisa tidur karena putranya tidak kunjung pulang ke rumah.

“Biasanya setelah magrib anak saya sudah di rumah. Begitu semalam tidak pulang, saya langsung panik. Rasanya lemas dan bingung harus cari ke mana,” kata Sri Mulyani.

Dengan hanya mengandalkan firasat, ia memberanikan diri mendatangi Mapolda Jateng. Rasa cemas yang menghantuinya baru sirna saat ia dipertemukan kembali dengan anaknya pada Minggu (31/8/2025) sore di Gedung Borobudur Polda Jateng.

Sang anak langsung memeluk ibunya sambil meneteskan air mata dan meminta maaf.
“Katanya tidak ada niat ikut demo, hanya ikut temannya beli tas. Kesalahannya cuma boncengan bertiga,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Semarang Raya akan Gelar Aksi Damai di Simpang Lima Senin Siang Ini

Pertemuan orang tua dengan anak-anak mereka di Polda Jateng berlangsung haru. Banyak remaja menangis, bahkan ada yang bersujud di kaki orang tuanya sembari berjanji tak akan mengulangi perbuatannya.

Polisi Tegaskan Tidak Ada Salah Tangkap

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menampik anggapan bahwa aparat salah menangkap para pelajar tersebut. Menurutnya, semua diamankan karena tertangkap tangan terlibat dalam tindakan anarkis.

“Namanya pelaku anarkis alasannya pasti macam-macam: hanya lewat, hanya menonton. Tapi faktanya mereka tertangkap saat melakukan pelemparan, perusakan, dan tindakan melawan hukum,” tegas Artanto.

Dari total 327 orang yang ditangkap, tujuh di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka, terdiri dari enam anak dan satu orang dewasa. Mereka dijerat hukum karena terbukti melakukan pelemparan serta merusak fasilitas umum.

Sementara ratusan lainnya dipulangkan dengan status saksi dan wajib lapor setiap Senin dan Kamis. Polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya aktor intelektual atau provokator di balik kericuhan tersebut. “Kami masih menyelidiki siapa koordinator maupun pihak yang menggerakkan. Semua akan diungkap,” tambah Artanto.

Baca juga: Aksi di Semarang Belum Kondusif, Mobil dan Kantin Terbakar, Doa Bersama Dibatalkan

Kasus Serupa di Pekalongan

Kericuhan tak hanya terjadi di Semarang. Di Kabupaten Pekalongan, Polres setempat bersama TNI, Forkopimda, dan elemen masyarakat juga menggelar patroli skala besar. Hasilnya, sebanyak 65 pelajar diamankan.

Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf menjelaskan, para pelajar itu datang setelah terpengaruh ajakan yang mereka lihat di media sosial.
“Mayoritas yang diamankan adalah siswa SMP, SMA, hingga SMK. Mereka ikut karena termakan ajakan di medsos,” jelasnya.

Untuk mencegah aksi serupa terulang, polisi memanggil orang tua serta pihak sekolah. Para pelajar diminta menandatangani surat pernyataan dan diberi pembinaan agar lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di dunia digital.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangis Sri Mulyani di Polda Jateng, Anak Hilang Semalaman Ternyata Diamankan Polisi Saat Demo Ricuh

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Sumatera Utara
Riwayat SMA Gibran Digugat, Bagaimana Sebenarnya Syarat Pendidikan Wapres?
Riwayat SMA Gibran Digugat, Bagaimana Sebenarnya Syarat Pendidikan Wapres?
Jawa Tengah
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
Kalimantan Timur
Konsultasi Hukum dengan Polda Metro, TNI Siapkan Langkah Tegas terhadap Ferry Irwandi
Konsultasi Hukum dengan Polda Metro, TNI Siapkan Langkah Tegas terhadap Ferry Irwandi
Jawa Barat
11 Tahun Buron, Tersangka Pembunuhan di Wakatobi Malah Jadi Anggota DPRD
11 Tahun Buron, Tersangka Pembunuhan di Wakatobi Malah Jadi Anggota DPRD
Sulawesi Selatan
Daftar Menteri Kena Reshuffle Prabowo, Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri Kena Reshuffle Prabowo, Sri Mulyani hingga Budi Arie
Jawa Tengah
Prabowo Reshuffle Kabinet, Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Prabowo Reshuffle Kabinet, Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Jawa Timur
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jawa Tengah
Jadwal KRL Solo–Jogja Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jadwal KRL Solo–Jogja Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jawa Tengah
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau