Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Pengguna BPJS Kesehatan, Dipulangkan Saat Sakit, Meninggal Beberapa Hari Kemudian

Kompas.com - 27/06/2025, 10:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kendala pelayanan terhadap pasien pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kembali mengemuka. Selain penolakan pengobatan dari rumah sakit terhadap sejumlah pengguna BPJS Kesehatan, kini ada pasien yang harus kembali pasrah dipulangkan dalam kondisi belum sepenuhnya pulih.

Situasi yang pernah ramai diperbincangkan beberapa tahun sebelumnya ini muncul lagi di media sosial dan menguak banyak kejadian serupa.

Dengan wajah kesakitan dan perut makin bengkak, Teuku Nyak Cut (50) dipapah keluarga berjalan keluar ruangan.

Pasien BPJS Kesehatan ini dipulangkan setelah beberapa hari menjalani rawat inap di rumah sakit swasta di Deli Tua, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada awal Januari 2025 lalu.

Baca juga: Jarang Diketahui, Berikut 4 Penyebab BPJS Kesehatan Tiba-tiba Nonaktif

Sepekan setelah pulang, kondisi Cut tambah parah. Ia dibawa kembali ke rumah sakit tersebut. Namun akhirnya, ia meninggal dunia di ruang Intensive Care Unit (ICU) pada Februari 2025.

Pihak keluarga sempat heran ketika Cut diminta pulang dari rumah sakit padahal kondisi tubuhnya belum menunjukkan tanda-tanda membaik.

Ketika dikonfirmasi oleh keluarga, rumah sakit berdalih pemulangan Cut dengan alasan istirahat. Peristiwa itu masih tersangkut di hati Farida, kakak kandung mendiang.

"Katanya: 'pasien kami balikkan dulu supaya diistirahatkan di rumah selama seminggu. Setelah itu baru datang lagi untuk kontrol'. Kami kaget kok disuruh pulang padahal perutnya masih besar begitu?" ujar Farida kepada wartawan Nanda Fahriza Batubara yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Selasa (24/6/2025).

Cut (50) merupakan warga Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara.

Jarak dari rumah sakit tempat tinggalnya sekitar 200 kilometer. Cut yang bekerja sebagai sopir pergi meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil.

Baca juga: Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan

ilustrasi pasien. Di tengah kondisi finansial yang pas-pasan, kesehatan Cut menurun akhir tahun lalu. Ia diduga mengalami sakit pada organ hati. Cut sempat dilarikan ke rumah sakit setempat sampai kemudian dirujuk ke rumah sakit tempatnya berpulang yang berada di Kabupaten Deli Serdang pada 29 Desember 2024.Freepik/Dragos Condrea ilustrasi pasien. Di tengah kondisi finansial yang pas-pasan, kesehatan Cut menurun akhir tahun lalu. Ia diduga mengalami sakit pada organ hati. Cut sempat dilarikan ke rumah sakit setempat sampai kemudian dirujuk ke rumah sakit tempatnya berpulang yang berada di Kabupaten Deli Serdang pada 29 Desember 2024.
Di tengah kondisi finansial yang pas-pasan, kesehatan Cut menurun akhir tahun lalu. Ia diduga mengalami sakit pada organ hati.

Cut sempat dilarikan ke rumah sakit setempat sampai kemudian dirujuk ke rumah sakit tempatnya berpulang yang berada di Kabupaten Deli Serdang pada 29 Desember 2024.

Selama berada di rumah sakit, Cut mendapat berbagai penanganan. Mulai dari transfusi darah hingga penyedotan cairan perut. Walau demikian, kondisinya tidak membaik.

"Perut adik saya sempat kempes setelah disedot, tapi kemudian bengkak lagi. Setelah 14 hari di rumah sakit, kami disuruh pulang, katanya istirahat. Seharusnya istirahat yang baik, ya, di rumah sakit. Karena di situ ada dokter, ada tindakan medis. Ini kenapa disuruh pulang ke rumah?" ujar Farida.

Pengalaman nyaris serupa juga dialami Arindra (38) yang harus kehilangan adiknya, Alif Budi (35), pada 2022.

Selama dua tahun, Alif disebut memiliki penyakit tuberkulosis dan ditangani di rumah dengan menyediakan tabung oksigen kecil langsung yang bisa dibeli di apotek.

Baca juga: Ada 7,3 Juta Penerima PBI BPJS Kesehatan Dinonaktifkan, Begini Cara Ceknya

Hari itu, kondisi Alif memburuk. Dalam kondisi sesak napas, ia langsung dibawa ke rumah sakit di Labuang Baji, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Tapi di rumah sakit itu akhirnya tidak ditangani alasannya karena BPJS. Itu saya bawa karena kondisinya parah, orang sudah sesak napas. Kalau bicara kedokteran itu bicara nyawa daripada administrasi," tutur Arindra kepada wartawan Darul Amri yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Selasa (24/6/2025)

"Setelah setengah jam, saya menunggu belas kasihan dari pihak rumah sakit itu tetap tidak diindahkan, saya bawa pulang dia. Besoknya saya bawa ke puskesmas Bara-Baraya, di Jalan Abubakar Lambogo," imbuh Arindra.

Ketika di puskesmas, Alif diberi bantuan pernafasan berupa oksigen dan diberi obat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Kena Reshuffle, Ini Kata Budi Arie
Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Kena Reshuffle, Ini Kata Budi Arie
Kalimantan Timur
Harga Emas Hari Ini 9 September 2025 di Pegadaian: UBS dan Galeri24 Naik, Antam Stabil
Harga Emas Hari Ini 9 September 2025 di Pegadaian: UBS dan Galeri24 Naik, Antam Stabil
Jawa Barat
Ferry Irwandi Siap Hadapi Laporan Satsiber TNI, Tegaskan Tidak Pernah Dihubungi
Ferry Irwandi Siap Hadapi Laporan Satsiber TNI, Tegaskan Tidak Pernah Dihubungi
Jawa Timur
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Sumatera Utara
Riwayat SMA Gibran Digugat, Bagaimana Sebenarnya Syarat Pendidikan Wapres?
Riwayat SMA Gibran Digugat, Bagaimana Sebenarnya Syarat Pendidikan Wapres?
Jawa Tengah
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
Kalimantan Timur
Konsultasi Hukum dengan Polda Metro, TNI Siapkan Langkah Tegas terhadap Ferry Irwandi
Konsultasi Hukum dengan Polda Metro, TNI Siapkan Langkah Tegas terhadap Ferry Irwandi
Jawa Barat
11 Tahun Buron, Tersangka Pembunuhan di Wakatobi Malah Jadi Anggota DPRD
11 Tahun Buron, Tersangka Pembunuhan di Wakatobi Malah Jadi Anggota DPRD
Sulawesi Selatan
Daftar Menteri Kena Reshuffle Prabowo, Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri Kena Reshuffle Prabowo, Sri Mulyani hingga Budi Arie
Jawa Tengah
Prabowo Reshuffle Kabinet, Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Prabowo Reshuffle Kabinet, Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Jawa Timur
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jawa Tengah
Jadwal KRL Solo–Jogja Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jadwal KRL Solo–Jogja Hari Ini, 9 September 2025, Cek Jam Keberangkatan di Tiap Stasiun
Jawa Tengah
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau