Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Beroperasi, Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Mundur karena Takut Masalah Hukum

Kompas.com - 24/07/2025, 09:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com — Seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, kini telah memiliki Koperasi Merah Putih yang diluncurkan serentak pada Senin (21/7/2025).

Kehadiran koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian desa dan memperkuat semangat gotong royong masyarakat.

Namun, peluncuran program tersebut ternyata diwarnai kabar tak sedap. Sejumlah pengurus Koperasi Merah Putih dilaporkan memilih mengundurkan diri sebelum koperasi resmi beroperasi.

Alasannya cukup mengejutkan yakni mereka takut tersandung persoalan hukum di kemudian hari.

Kabar ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Navi Setiawan.

Baca juga: Alasan Koperasi Merah Putih Tuban Tutup Usai Sehari Diresmikan Prabowo

Ia menyampaikan bahwa sebelum peluncuran resmi dilakukan, ada tiga orang yang sempat menyatakan ingin mundur dari kepengurusan koperasi. Namun, dua di antaranya benar-benar merealisasikan pengunduran diri tersebut.

"Alasan pastinya kami tidak tahu. Tapi salah satunya bilang takut dihukum. Kan sulit kalau se-Indonesia takut hukum semua," ujar Navi saat dikonfirmasi, Rabu (23/7/2025).

Menurut Navi, kekhawatiran itu muncul karena adanya anggapan bahwa koperasi akan mengelola dana dalam jumlah besar, sehingga dianggap berisiko secara hukum.

Padahal, ia menekankan bahwa selama dana dikelola secara akuntabel dan sesuai aturan, tidak akan menimbulkan masalah hukum apa pun.

"Padahal tidak begitu. Selama dikelola dengan baik maka tidak akan bermasalah dengan hukum. Sebaliknya, meskipun koperasi sudah bagus tetapi disalahgunakan, tetap bisa bermasalah," katanya.

Baca juga: Kades Grogi saat Bicara ke Presiden, Koperasi Merah Putih di Tuban Tutup Sehari Setelah Diresmikan

Ia menambahkan, persoalan hukum baru akan muncul jika ada unsur penyalahgunaan. Karena itu, pengurus yang bekerja secara jujur tidak perlu merasa khawatir.

"Semua tergantung kesalahan. Kalau ada salah satu yang bermain, yang lain tidak perlu takut kalau mereka tidak terlibat. Saya tidak tahu dari mana mereka bisa berpikir seperti itu," tegasnya.

Lebih lanjut, Navi menjelaskan bahwa pengunduran diri pengurus sebelum koperasi memiliki badan hukum merupakan ranah Musyawarah Desa (Musdes). Namun jika koperasi sudah berbadan hukum, maka pergantian pengurus menjadi tanggung jawab internal koperasi.

"Yang penting jalan dulu. Jika ada yang baru keluar badan hukum lalu mengundurkan diri, itu boleh. Tapi untuk sekarang, jalan dulu," ujarnya memberi saran.

Program Koperasi Merah Putih di Bondowoso merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk membangun ekonomi berbasis kerakyatan. Koperasi ini diharapkan bisa menjadi wadah pemberdayaan masyarakat desa, memperluas akses permodalan, dan memperkuat ekonomi lokal.

Artikel ini telah tayang diSurya.co.iddengan judul Takut Tersangkut Hukum, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Mendadak

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau