Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DJP Pantau Gaya Hidup Mewah di Medsos, Targetkan Pajak Artis dan Influencer

Kompas.com - 28/07/2025, 15:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) semakin intensif dalam memanfaatkan media sosial untuk mengawasi kepatuhan pajak.

Dilansir Kompas.com (28/07//2025), melalui teknologi crawling, DJP mengumpulkan data dari internet, terutama menyasar selebriti, influencer, dan siapa pun yang sering memamerkan gaya hidup mewah.

"Medsos kan crawling segala macam ini kan operasi intelijen kami lah. Ini skema pengawasan yang juga dilakukan oleh teman-teman kami di DJP dari dulu," ujar Direktur Peraturan Perpajakan I, Hestu Yoga Saksama.

Baca juga: DJP Bantah Isu Pajak Amplop Kondangan, Tegaskan Tak Ada Kebijakan Baru

Data Media Sosial Disandingkan dengan Laporan Pajak

Hasil crawling dari media sosial akan dicocokkan dengan data internal DJP.

Bila ditemukan ketidaksesuaian antara gaya hidup yang dipamerkan dan laporan pajak, DJP akan melakukan edukasi atau peringatan terhadap wajib pajak tersebut.

"Seperti media sosial, kita sudah lakukan crawling. Data-datanya kalau beda gitu, suka pamer mobilnya di medsos gitu, walaupun mobilnya enggak bagus ya pasti diamati sama teman-teman perpajakan," katanya.

Endorsement Juga Masuk Objek Pajak

Tak hanya harta yang dipamerkan, aktivitas promosi atau endorsement di media sosial juga menjadi fokus pengawasan.

Kegiatan ini termasuk dalam kategori penghasilan yang dikenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.

"Kalau endorsement juga sudah kita lakukan banyak pengawasan," tegas Yoga.

Baca juga: DJP Bakal Pakai AI untuk Awasi Kekayaan Wajib Pajak di Media Sosial

Pemerintah Siapkan Strategi Baru Pajak Digital

Memasuki 2026, pemerintah mulai menyusun pendekatan baru dalam menggali potensi penerimaan pajak melalui pemanfaatan data analytic dan media sosial.

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyampaikan rencana ini dalam rapat bersama Komisi XI DPR.

“Penggalian potensi itu melalui data analytic maupun media sosial,” ujar Anggito.

Langkah ini muncul di tengah performa penerimaan pajak yang menurun. Sepanjang semester I 2025, penerimaan pajak hanya mencapai Rp837,8 triliun, turun 6,21 persen dibanding periode sama tahun lalu. Penurunan dipicu oleh restitusi tinggi dan pemberlakuan tarif PPN 11 persen.

Baca juga: DJP Beberkan Alasan Tunjuk E-Commerce Pungut Pajak dari Seller

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menekankan pentingnya integrasi data lintas sektor. Dengan jejak digital sebagai sumber informasi baru, pemerintah berharap bisa menjangkau potensi pajak yang selama ini belum tergarap maksimal.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul DJP Buka-bukaan Cara Kejar Pajak dan Awasi Kepatuhan Pajak sampai ke Media Sosial dan Penerimaan Pajak Seret, Kemenkeu Bidik Jejak Digital di Medsos.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau