KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa partainya menyerahkan sepenuhnya soal perombakan atau reshuffle kabinet Merah Putih kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai pemegang hak prerogatif.
“Menyangkut reshuffle itu adalah hak prerogatif Bapak Presiden. Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Bapak Presiden,” ujar Bahlil usai bertemu Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Bahlil, yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menekankan bahwa Golkar sebagai partai politik yang berpengalaman selalu berpegang pada konstitusi serta mekanisme yang berlaku dalam pemerintahan.
“Untuk reshuffle, mengangkat, memberhentikan, itulah hak prerogatif Bapak Presiden,” kata Bahlil menegaskan.
Baca juga: Golkar Sebut Prabowo Dukung Kepemimpinan Bahlil, Tak Ada Isu Munaslub
Saat ini, terdapat kekosongan jabatan di kursi Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Immanuel Ebenezer terkait kasus dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa posisi tersebut akan segera diisi. Ia menekankan pemerintah tidak akan membiarkan kekosongan jabatan berlangsung lama.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, meminta agar publik tidak berspekulasi terkait isu reshuffle kabinet Merah Putih.
“Reshuffle ini hanya terjadi kalau diumumkan oleh Presiden. Jadi selama tidak diumumkan oleh Presiden, tentu kita tidak perlu berspekulasi,” kata Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: Prabowo-Bahlil Bertemu Selama 3 Jam, Bahas Arah Koalisi ke Depan
Hasan menambahkan, jika nantinya Presiden Prabowo benar-benar melakukan reshuffle kabinet, masyarakat dan jajaran pemerintahan akan mengetahui langsung dari pengumuman resmi Kepala Negara.
“Mari kita fokus saja bekerja menjalankan perintah-perintah dari Presiden dan menjalankan program-program pemerintahan. Kalaupun itu ada nanti, ya kita akan tahu begitu diumumkan oleh Presiden,” ujar Hasan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini