Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Kota Lahirnya DBL dan Saksi Inovasi Basket Pelajar Indonesia

Kompas.com - 29/08/2025, 11:54 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suasana di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur kembali hidup dengan riuh tepuk tangan, sorakan, dan semangat juang anak-anak muda yang turun ke lapangan.

Pada 28 Agustus hingga 31 Oktober 2025, Surabaya menjadi tuan rumah DBL 2025 East Java-North, ajang basket pelajar yang paling dinanti setiap tahunnya.

“Surabaya sekali istimewa buat kami karena kami memulai DBL itu dari kota ini hanya satu kota pada tahun 2004 yang kemudian 4 tahun kemudian kita berjalan ke 14 kota di Indonesia dan sekarang sudah 22 provinsi," ujar Direktur DBL Indonesia, Masany Audri, kepada jurnalis termasuk Kompas.com.

"Setiap tahun hal-hal baru yang kita lakukan di setiap musim selalu diujicobakan di Surabaya, jadi mulai dari jumlah, sistem, dan perubahan kompetisi. Setiap tahun festival dan entertainment selalu kita ujicobakan di Surabaya."

"Jadi hari ini akan kita mulai lagi di Surabaya sampai bulan depan yang didukung sekolahan karena mereka semua kan student atlet dan akan berjuang mendapatkan prestasi siapa juara DBL 2025,” imbuhnya.

Baca juga: DBL Camp 2025, Talenta Terbaik dari 23 Provinsi Bersatu demi Masa Depan Basket Indonesia

Pernyataan itu seolah menegaskan bahwa Surabaya bukan hanya kota kelahiran DBL, melainkan juga laboratorium besar di mana semua inovasi basket pelajar pertama kali dicoba.

Dari sistem pertandingan hingga konsep hiburan di luar lapangan, semuanya lahir di sini sebelum merambah kota lain.

Tahun 2025 ini, DBL Seri Surabaya diikuti oleh 134 tim dari 86 sekolah yang tersebar di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, hingga Tuban.

Mereka terbagi dalam 84 tim putra dan 50 tim putri. Jumlah yang besar ini semakin meneguhkan Surabaya sebagai pusat perkembangan basket pelajar di Indonesia.

Dalam pembukaan DBL Seri Surabaya di DBL Arena, Kamis (28/8/2025), Masany Audri– kembali menekankan peran kota ini.

“Apa yang berjalan bagus di Surabaya, kami coba terapkan di beberapa kota lain,” katanya.

Selain itu kompetisi tahun ini juga membawa format tiga fase yaitu round 1, round 2, dan Playoff. Sistem ini dirancang agar setiap tim memiliki kesempatan bermain lebih banyak.

Baca juga: Kisah Keteguhan Danu Satria Sang Raja Beep Test DBL Camp 2025

Bahkan di fase Playoff, setiap tim diberikan “dua nyawa” melalui sistem double elimination.

Artinya, kekalahan pertama bukanlah akhir, mereka masih punya peluang membuktikan diri.

Di sini, persaingan bukan hanya di lapangan basket, tetapi juga pada tribune penonton.

Suporter sekolah beradu kreativitas dengan koreografi raksasa, spanduk, hingga nyanyian yang penuh semangat.

Mereka menjadi bukti bahwa basket di Surabaya sudah melebur menjadi budaya bersama, bukan hanya sekadar olahraga.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan, Hal yang Diwaspadai Vanenburg dari Lawan
Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan, Hal yang Diwaspadai Vanenburg dari Lawan
Timnas Indonesia
Hasil Timnas Indonesia Vs Lebanon 0-0: Drama 100 Menit, Garuda Raih Hasil Seri
Hasil Timnas Indonesia Vs Lebanon 0-0: Drama 100 Menit, Garuda Raih Hasil Seri
Timnas Indonesia
Live Skor Timnas Indonesia Vs Lebanon 0-0: Debut Adrian Wibowo
Live Skor Timnas Indonesia Vs Lebanon 0-0: Debut Adrian Wibowo
Timnas Indonesia
Hasil HT Timnas Indonesia Vs Lebanon 0-0: Garuda Masih Sulit Cetak Gol
Hasil HT Timnas Indonesia Vs Lebanon 0-0: Garuda Masih Sulit Cetak Gol
Timnas Indonesia
Live Skor Timnas Indonesia Vs Lebanon 0-0: Serangan Garuda Masih Buntu
Live Skor Timnas Indonesia Vs Lebanon 0-0: Serangan Garuda Masih Buntu
Timnas Indonesia
Jelang Hadapi Korea Selatan, Gerald Vanenburg: Tidak Ada Waktu untuk Gugup!
Jelang Hadapi Korea Selatan, Gerald Vanenburg: Tidak Ada Waktu untuk Gugup!
Timnas Indonesia
Qarrar Firhand Tembus Top 10 Eropa, Kini Bidik Kejuaraan Dunia FIA
Qarrar Firhand Tembus Top 10 Eropa, Kini Bidik Kejuaraan Dunia FIA
Sports
Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Lebanon: Jay Idzes dan Miliano Jonathans Starter
Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Lebanon: Jay Idzes dan Miliano Jonathans Starter
Timnas Indonesia
Prediksi Indonesia Vs Lebanon: Kesempatan Kluivert Matangkan Skema Baru
Prediksi Indonesia Vs Lebanon: Kesempatan Kluivert Matangkan Skema Baru
Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Lebanon, Kickoff 20.30 WIB
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Lebanon, Kickoff 20.30 WIB
Timnas Indonesia
Kylian Mbappe Ungkap Pernah Hampir Main di Jerman. Jadi Rebutan 3 Klub
Kylian Mbappe Ungkap Pernah Hampir Main di Jerman. Jadi Rebutan 3 Klub
Liga Spanyol
Gattuso Panggil Maldini, Buru Kemenangan Kedua bersama Timnas Italia
Gattuso Panggil Maldini, Buru Kemenangan Kedua bersama Timnas Italia
Internasional
Bojan Hodak Prediksi Garuda Menang: Timnas Indonesia Lebih Kuat dari Lebanon
Bojan Hodak Prediksi Garuda Menang: Timnas Indonesia Lebih Kuat dari Lebanon
Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan: Modal Bagus Rafael Struick
Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan: Modal Bagus Rafael Struick
Timnas Indonesia
Pertahanan Mengerikan Timnas Indonesia: Berlabel Serie A, Bundesliga, Sampai Ligue 1
Pertahanan Mengerikan Timnas Indonesia: Berlabel Serie A, Bundesliga, Sampai Ligue 1
Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau