KOMPAS.com - Bubur tinutuan adalah kuliner khas Manado, Sulawesi Utara, yang populer dijadikan menu sarapan.
Kuliner ini juga kerap dikenal sebagai bubur Manado, memiliki tekstur cair dan biasanya disajikan dalam mangkuk dengan tambahan ikan asin dan sambal, seperti sambal dabu-dabu, yang memberikan sensasi pedas segar.
Bubur Manado terbuat dari beras bercita rasa gurih yang dimasak bersama berbagai sayuran seperti bayam, labu kuning, singkong, jagung manis, serta daun melinjo muda, kangkung, dan daun kemangi
Baca juga: Sejarah Rawon, Kuliner Legendaris Khas Jawa Timur yang Sudah Ada Sejak 901 Masehi
Tinutuan awalnya merupakan hidangan vegetarian, tetapi pada acara khusus, terkadang ditambahkan daging atau ikan.
Di Manado, tinutuan sangat populer sebagai sarapan pagi dan banyak orang berbondong-bondong membeli bubur ini di warung-warung sekitar.
Selain ikan asin dan sambal, pelengkap tinutuan dapat berupa tahu atau tempe goreng, perkedel jagung, serta kerupuk atau emping.
Tinutuan berakar dari kondisi masyarakat Manado pada masa penjajahan Belanda, ketika masyarakat memanfaatkan bahan pangan yang tersedia di sekitar mereka akibat kesulitan ekonomi dan situasi perang.
Para ibu memetik sayur-mayur dan umbi-umbian, lalu mencampur dengan beras dan memasaknya menjadi bubur.
Dari pengalaman tersebut, tinutuan lahir dan kemudian menyebar luas di Sulawesi Utara.
Nama "tinutuan" sendiri berarti "campur aduk" dalam bahasa Manado, merujuk pada cara memasak bubur dengan mencampurkan berbagai bahan menjadi satu.
Rasa tinutuan tidak jauh berbeda dengan bubur pada umumnya, tetapi keunikan aroma kemangi dan campuran jagung manis menjadikannya khas.
Baca juga: Tinutuan Masuk Daftar 25 Makanan Terburuk di Dunia Versi TasteAtlas
Proses memasak yang bertahap, dimulai dari beras yang dimasak setengah matang, kemudian sayuran dan bumbu seperti garam, sereh, daun kunyit, dan daun bawang dimasukkan secara berurutan, membuat citarasa bubur ini semakin kaya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Singkat Bubur Manado, Ciri Khas, dan Rasa".
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini