Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh Sambut Ramadhan dan Hari Raya

Kompas.com - 18/02/2025, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Setiap menjelang bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha, masyarakat Aceh melaksanakan tradisi Meugang, sebuah kebiasaan turun-temurun yang telah ada sejak zaman Kesultanan Aceh.

Tradisi ini melibatkan penyembelihan hewan, memasak daging, dan menikmatinya bersama keluarga serta masyarakat sekitar sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan.

Sejarah Meugang: Warisan Kesultanan Aceh

Meugang bukan sekadar tradisi biasa, tetapi memiliki akar sejarah yang kuat sejak masa Kesultanan Aceh Darussalam, salah satu kerajaan Islam terbesar di Nusantara yang berjaya pada abad ke-16 hingga ke-17.

Tradisi ini mulai dikenal luas pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), seorang penguasa yang dikenal bijaksana dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.

Asal-Usul Meugang dalam Sejarah Kesultanan Aceh

Dalam catatan sejarah, Sultan Iskandar Muda memiliki kebijakan untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya, terutama dalam aspek sosial dan ekonomi.

Baca juga: Profil Safaruddin: Anak Tukang Jahit Jadi Bupati Aceh Barat Daya

Salah satu bentuk kebijakan ini adalah penyelenggaraan Meugang menjelang bulan Ramadan dan hari raya.

Pada masa itu, Sultan memerintahkan penyembelihan hewan dalam jumlah besar dan mendistribusikan dagingnya kepada seluruh rakyat Aceh, mulai dari kalangan bangsawan, pedagang, hingga masyarakat miskin.

Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, Meugang juga menjadi simbol kemakmuran dan stabilitas kerajaan.

Dengan adanya tradisi ini, rakyat dapat merasakan kenikmatan makan daging yang mungkin jarang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembagian daging Meugang dilakukan secara merata, sehingga tidak ada kesenjangan sosial yang mencolok dalam masyarakat.

Di dalam lingkungan istana, Meugang juga memiliki makna khusus. Para petinggi kerajaan, panglima perang, serta tamu-tamu kehormatan diundang untuk menikmati hidangan istimewa di istana.

Hidangan khas kerajaan saat Meugang mencerminkan kekayaan kuliner Aceh yang dipengaruhi oleh budaya Arab, Persia, dan India, mengingat posisi Aceh sebagai pusat perdagangan dunia saat itu.

Pengaruh Meugang dalam Masyarakat Aceh

Baca juga: Stok Pangan di Jakarta Dipastikan Aman Jelang Ramadhan 2025

Seiring berjalannya waktu, Meugang tidak hanya menjadi kebiasaan kerajaan, tetapi juga diadopsi oleh masyarakat luas sebagai tradisi tahunan.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Aceh menjadikan Meugang sebagai simbol kebersamaan, solidaritas, dan rasa syukur.

Bagi keluarga di Aceh, Meugang menjadi momen yang dinantikan setiap tahun, di mana mereka dapat menikmati hidangan daging bersama sanak saudara.

Halaman:


Terkini Lainnya
Imbang Lawan Timnas Indonesia, Mohamad Haidar: Ini Taktik yang Harus Kami Lakukan
Imbang Lawan Timnas Indonesia, Mohamad Haidar: Ini Taktik yang Harus Kami Lakukan
Sulawesi Selatan
Polisi Tangkap 2 Tersangka, Dalami Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Ada Pelaku Lain?
Polisi Tangkap 2 Tersangka, Dalami Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Ada Pelaku Lain?
Jawa Barat
Drama Pelarian Sopir Bank Jatim, Bawa Kabur Rp10 M, Beli Rumah Baru, Ditangkap Saat Tidur
Drama Pelarian Sopir Bank Jatim, Bawa Kabur Rp10 M, Beli Rumah Baru, Ditangkap Saat Tidur
Jawa Tengah
19 Orang Tewas dalam Demo Nepal, Dipicu Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi
19 Orang Tewas dalam Demo Nepal, Dipicu Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi
Kalimantan Timur
DPO Pembunuhan Jadi Anggota DPRD, Penerbitan SKCK Dipertanyakan
DPO Pembunuhan Jadi Anggota DPRD, Penerbitan SKCK Dipertanyakan
Sulawesi Selatan
Respons 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu Purbaya: Saya Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi, Hilang Otomatis
Respons 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu Purbaya: Saya Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi, Hilang Otomatis
Jawa Barat
Siapa Mochamad Irfan Yusuf, Cucu KH Hasyim Asy’ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah?
Siapa Mochamad Irfan Yusuf, Cucu KH Hasyim Asy’ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah?
Jawa Timur
Lisa Mariana Dijadwalkan Hadir di Bareskrim untuk Pemeriksaan Dugaan Pencemaran Nama Baik RK
Lisa Mariana Dijadwalkan Hadir di Bareskrim untuk Pemeriksaan Dugaan Pencemaran Nama Baik RK
Jawa Barat
Anggota DPRD Wakatobi Ternyata Tersangka Pembunuhan, 11 Tahun Jadi DPO
Anggota DPRD Wakatobi Ternyata Tersangka Pembunuhan, 11 Tahun Jadi DPO
Sulawesi Selatan
Dito Ariotedjo Sempat Tinjau Persiapan Haornas 2025 Sebelum Menpora  Di-reshuffle Prabowo
Dito Ariotedjo Sempat Tinjau Persiapan Haornas 2025 Sebelum Menpora Di-reshuffle Prabowo
Jawa Barat
Harga Emas Hari Ini, 9 September 2025, Antam Stabil, UBS Melonjak Rp20.000, Galeri 24 Naik Tipis
Harga Emas Hari Ini, 9 September 2025, Antam Stabil, UBS Melonjak Rp20.000, Galeri 24 Naik Tipis
Kalimantan Timur
Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Kena Reshuffle, Ini Kata Budi Arie
Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Kena Reshuffle, Ini Kata Budi Arie
Kalimantan Timur
Harga Emas Hari Ini 9 September 2025 di Pegadaian: UBS dan Galeri24 Naik, Antam Stabil
Harga Emas Hari Ini 9 September 2025 di Pegadaian: UBS dan Galeri24 Naik, Antam Stabil
Jawa Barat
Ferry Irwandi Siap Hadapi Laporan Satsiber TNI, Tegaskan Tidak Pernah Dihubungi
Ferry Irwandi Siap Hadapi Laporan Satsiber TNI, Tegaskan Tidak Pernah Dihubungi
Jawa Timur
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Duka Keluarga Menyertai Kecelakaan Bus ALS, 2 Atlet Muda Karate Berprestasi Jadi Korban Tewas
Sumatera Utara
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau