Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Korban TPPO Ungkap Kekerasan di Pusat Judi Online Kamboja: Saya Disiksa Sebulan Penuh

Kompas.com - 30/07/2025, 08:45 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Kisah pilu Ita (nama samaran) membuka tabir kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan Indonesia di pusat-pusat judi daring di Kamboja.

Dari Desember 2023 hingga Agustus 2024, Ita menjadi korban kekerasan fisik dan seksual setelah dijebak oleh jaringan perdagangan orang yang mempekerjakannya sebagai admin judi daring.

"Mereka benar-benar satu bulan penuh menyiksa saya, dari pelecehan sampai pukulan," ujar Ita kepada BBC News Indonesia.

Pengalaman pahit Ita bermula saat ia menerima tawaran pekerjaan bergaji tinggi dari mantan kakak kelasnya.

Tawaran itu ternyata berujung pada pengiriman paksa ke Phnom Penh, ibu kota Kamboja. Sesampainya di sana, Ita dipaksa menyerahkan paspor dan bekerja selama 12 jam sehari tanpa kepastian hak.

Baca juga: Rahayu Saraswati Dorong UU TPPO Direvisi: Modus Perdagangan Orang Sudah Berevolusi

Apa Bentuk Kekerasan yang Dialami Korban?

Ketika tidak mampu memenuhi target kerja, Ita dikurung selama sebulan di gudang, diberi makan dua hari sekali, dan menjadi korban kekerasan seksual.

Para pelaku bahkan merekam aksi mereka dan mengancam menyebarkannya jika Ita melapor.

Tak hanya Ita, banyak perempuan lain mengalami nasib serupa. Mereka direkrut melalui tipu daya dan dipekerjakan untuk membujuk orang bermain judi online.

Selain melayani permintaan seksual secara verbal dari klien, mereka juga diharuskan membuat akun media sosial dengan konten dewasa.

Baca juga: Wamenkes Ingin Korban TPPO yang Kembali ke Indonesia Diberikan PBI JKN

Mengapa Perempuan Sangat Rentan Terhadap TPPO?

Menurut Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah, perempuan mengalami eksploitasi berlapis: fisik, ekonomi, dan seksual.

Relasi kuasa dimanfaatkan pelaku untuk mengancam dan mengendalikan korban. Stereotip gender, lemahnya perlindungan hukum, budaya patriarki, dan kondisi sosial ekonomi korban menjadi faktor utama kerentanan ini.

"Ketika korbannya perempuan, penderitaan yang dialami jauh lebih kompleks," jelas Anis.

Baca juga: Wamen P2MI: Banyak Kasus TPPO Diawali Pemberangkatan Pekerja Migran Non Prosedural

Bagaimana Proses Rekrutmen dan Penjebakan Terjadi?

Kasus Ita bukanlah satu-satunya. Nisa (nama samaran) juga mengalami nasib serupa setelah menerima tawaran dari teman lama. Ia dikirim ke Kamboja dan dipaksa menandatangani kontrak kerja satu tahun dengan denda besar. Di sana, ia harus menjalankan modus penipuan dengan berpura-pura sebagai customer service.

Kekerasan fisik dan ancaman menjadi hal biasa bagi mereka yang gagal menjalankan tugas. Bahkan, sesama pekerja yang berasal dari Indonesia pun kerap menjadi pelaku kekerasan.

Kementerian Luar Negeri RI mencatat bahwa dari total 7.628 kasus TPPO, 4.300 di antaranya terjadi di Kamboja.

Baca juga: Gen Z dan Pemegang Gelar Master Mulai Disasar Jadi Korban TPPO

Halaman:


Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau