“Luka ini masih basah, Ma. Belum sempat kering,” jawab Tiwi lirih. Rina memegang tangan putrinya. “Tapi kau tidak sendiri Nak.”
Ketika seorang bapak melakukan yang tidak baik dalam keluarga ada saja perempuan lain yang jadi pesakitan
![[FULL NOVEL] PENDHARAKA: Fantastic Four Nusantara - Bab 9](https://cdn.statically.io/img/assets-a3.kompasiana.com/items/album/2025/06/08/fun-history-book-21-6844f13a34777c6d42096752.png?t=o&v=410&x=225)
Mereka bukan dewa, bukan setan... Mereka adalah amarah bumi yang bangkit melawan penjajah.
![[Novel] Yamle Sang Burung Api, Episode 57-58](https://cdn.statically.io/img/assets-a3.kompasiana.com/items/album/2025/06/08/novel-yamle-sang-burung-api-2-tayang-6844ea4034777c05486d6533.jpg?t=o&v=410&x=225)
Novel ini diangkat dari legenda Tanah Marind, Papua Selatan, yang menginspirasi kekuatan keluarga dan keberanian dalam menghadapi risiko.
Shalat tapi pikiran melayang? Rasulullah ﷺ pernah menangis mendengar keluh serupa. Jawabannya akan menyentuh hatimu."
Argojali menjadi tujuan wisata spiritual bagi mereka yang ingin merasakakan Ketenangan Jiwa
![[FULL NOVEL] PENDHARAKA: Fantastic Four Nusantara - Bab 8](https://cdn.statically.io/img/assets-a3.kompasiana.com/items/album/2025/06/07/fun-history-book-21-6843979fed64157bff1e0b33.png?t=o&v=410&x=225)
Mereka bukan dewa, bukan setan... Mereka adalah amarah bumi yang bangkit melawan penjajah.
Jika Allah swt telah memanggil, sejauh apa pun kita akan datang
Dalam rimbunnya hutan, di balik semak, apa saja yang dilakukan Widura dan para sahabatnya?
![[Novel] Yamle Sang Burung Api, Episode 55-56](https://cdn.statically.io/img/assets-a3.kompasiana.com/items/album/2025/06/05/novel-yamle-sang-burung-api-2-tayang-6841796cc925c40fb652fdf2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Novel ini diangkat dari legenda Tanah Marind, Papua Selatan, yang menginspirasi kekuatan keluarga dan keberanian dalam menghadapi risiko.
Sebuah doa di tanah Haram tak pernah sia-sia
Tiwi berdiri di depan pintu, matanya sembab, satu tangan menggendong Bowo yang tertidur, tangan lainnya menarik koper kecil.
Di lorong fakultas yang ramai, Rey kehilangan momen yang seharusnya menjadi ucapan selamat tinggal.
Aku tidak tahu harus berbuat apa. Maksudku, dunia ini. Dunia ini bukan tempat yang aman, sungguh. Dunia ini cuma bisa bikin kita mati.
![[FULL NOVEL] PENDHAKARA: Fantastic Four Nusantara - Bab 7](https://cdn.statically.io/img/assets-a3.kompasiana.com/items/album/2025/06/05/fun-history-book-21-68412d83ed641509cf56d792.png?t=o&v=410&x=225)
Mereka bukan dewa, bukan setan... Mereka adalah amarah bumi yang bangkit melawan penjajah.
“Kita akan membuat nilai tukar. Jadi setiap pekerjaan kita dan apa yang kita miliki akan diukur dengan nilai itu.”
