KOMPAS.com - Post Traumatic Stress Risorder (PTSD) atau Gangguan Stres Pasccatrauma adalah kondisi kesehatan mental yang dialami seseorang setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Seseorang dapat mengalami hal ini sebagai sesuatu yang berbahaya secara emosional atau fisik, atau juga mengancam jiwa, sehingga dapat memengaruhi kesehatan mental, fisik, sosial, dan/atau spiritualnya.
Lebih lanjut tentang apa itu PTSD dapat dibaca pada ulasan singkat berikut.
Baca juga: Waspadai, 5 Tanda Fisik Depresi yang Tersembunyi
PTSD (gangguan stres pascatrauma) adalah kondisi kesehatan mental yang dialami sebagian orang setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Peristiwa traumatis tersebut dapat mengancam jiwa atau menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap kesehatan fisik, emosional, atau spiritual seseorang.
Adapun beberapa peristiwa traumatis tersebut termasuk bencana alam, kecelakaan serius, aksi teroris, perang atau pertempuran, pemerkosaan atau pelecehan seksual, trauma historis, kekerasan oleh pasangan intim, perundungan, dan kematian mendadak orang yang dicintai.
Baca juga: 12 Cara Hidup Bahagia Tanpa Stres, Mulai dari Kebiasaan Kecil
PTSD dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia.
Mereka yang mengalaminya memiliki pikiran dan perasaan yang intens dan mengganggu terkait dengan pengalaman yang berlangsung lama setelah kejadian tersebut.
Untuk mendapatkan diagnosis PTSD, gejala-gejalanya harus berlangsung selama lebih dari satu bulan dan menyebabkan tekanan atau masalah yang signifikan dalam fungsi sehari-hari seseorang.?
Gejala-gejala PTSD terbagi dalam empat kategori:
Intrusi:
Baca juga: Apakah Stres Bisa Membuat Cepat Tua? Simak Penjelasannya
Penghindaran:
Perubahan dalam pemikiran dan suasana hati:
Perubahan gairah dan reaktivitas:
Baca juga: Kenali, 9 Tanda Anak Mengalami Stres
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an