KOMPAS.com - Stretch mark adalah garis-garis halus pada kulit yang terjadi ketika kulit meregang melebihi batas alaminya.
Garis halus ini biasanya muncul di berbagai daerah tubuh, paling umum ditemukan di paha bagian dalam atau luar.
Stretch mark sangat umum terjadi dan merupakan bagian normal dari kehidupan, terutama selama masa remaja dan kehamilan.
Baca juga:
Meskipun tidak menimbulkan risiko kesehatan, stretch mark akan sangat mengganggu bagi orang yang tidak menyukai tampilannya.
Stretch mark pada paha terbentuk di lapisan tengah kulit setelah diregangkan terlalu jauh sehingga jaringan ikat robek dan meninggalkan bekas.
Pada awalnya, garis-garis kulit ini mungkin tampak berwarna merah atau ungu dari pembuluh darah yang terlihat melalui kulit.
Seiring waktu, stretch mark memudar menjadi warna perak atau putih dan akan lebih sulit untuk diobati.
Lebih lanjut tentang penyebab dari stretch marks pada paha dapat dibaca pada ulasan berikut.
Ketika sedang dalam masa pubertas, remaja akan mengalami pertumbuhan dalam rentang waktu yang singkat.
Perubahan tinggi badan dan berat badan yang drastis menjadi salah satu penyebab munculnya stretch mark pada paha.
Akibatnya, produksi kolagen tidak dapat mengejar ketertinggalan di lapisan dermis kulit dan menimbulkan bekas luka atau garis-garis pada lapisan atas kulit.
Sama seperti pubertas, perubahan berat badan yang terjadi secara cepat akan memicu munculnya stretch mark, baik bertambah maupun berkurang.
Biasanya, stretch mark lebih rentan terjadi pada orang yang mengalami obesitas, dimana tubuh mereka bertambah besar secara berlebihan sehingga kulit mengalami peregangan hebat.
Baca juga: 6 Cara Mudah Mencegah Stretch Mark Saat Hamil
Begitu pula dengan penurunan berat badan yang drastis, kulit akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi sehingga muncul stretch mark.
Melakukan kegiatan berat yang memicu pertumbuhan otot pada bagian paha seperti olahraga dapat memicu stretch mark bila tidak dilakukan dengan benar.