Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Sering Dimarahi Orangtua Berpotensi Jadi Pelaku “Bullying”?

Kompas.com - 01/11/2024, 17:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam beberapa kasus, anak-anak yang sering dimarahi oleh orangtuanya cenderung lebih berani di luar.

Bahkan, tak sedikit yang berani merundung (bullying) orang lain karena merasa lebih hebat dan berkuasa dibandingkan orang lain.

Menanggapi hal tersebut, psikolog anak dan keluarga dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Samanta Elsener mengatakan, profil pelaku maupun korban perundungan sebetulnya pada umumnya sama.

Baca juga:

Namun, ada satu hal yang bisa membuat seorang anak yang sering dimarahi oleh orangtuanya menjadi pelaku atau korban.

“Yang membedakan mereka adalah proses regulasi emosinya,” ucap dia dalam podcast Kompas Lifestyle, Ruang Keluarga, bertajuk “Anak Terlalu Dimanja Bisa Jadi Pelaku Bullying”, Rabu (30/10/2024).

Anak yang sering dimarahi oleh orangtuanya bisa menjadi pelaku perundungan ketika proses regulasi emosinya dieksternalisasi atau keluar.

Sedangkan pada korban, proses regulasi emosinya internalisasi. Misalnya seperti menyendiri atau menutup diri.

Baca juga:

Samanta menuturkan, baik pelaku maupun korban sama-sama memiliki rasa keberhargaan diri (self-esteem) yang rendah.

“Tapi (pelaku) eksternalisasi. Dia menutupi inferioritasnya dengan, ‘gua harus jadi orang yang powerful, gua harus bisa marahin itu anak’. Tapi itu enggak langsung terjadi sekejap,” ujar dia.

Selain itu, ada faktor mencontoh. Umumnya, anak yang menjadi korban dari orangtuanya akan mencontoh perilaku yang dialaminya dan dibawa ke luar rumah.

Ketika dibawa ke luar rumah, anak akan menimbang apakah hasil dari perilaku yang dilakukan berdasarkan pengalaman dengan orangtuanya berhasil atau tidak.

Adapun, yang dimaksud berhasil atau tidak adalah apakah orang lain yang diperlakukan sama seperti dirinya diperlakukan oleh orangtuanya, merasa menjadi korban perundungan atau tidak.

“Ketika dia berhasil, dia akan melanjutkan. Ketika dia gagal, dia tidak akan melanjutkan,” jelas Samanta.

Baca juga:

Perundungan bersifat subyektif. Artinya, seseorang harus merasa menjadi korban dan dirugikan dari apa yang dialaminya.

Dengan kata lain, mereka bukan merasa menjadi korban karena diposisikan seperti itu oleh orang lain.

Berkaitan dengah hal tersebut, sebenarnya apa yang dilakukan oleh pelaku perundungan bisa dikatakan sebagai “trial and error”.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Anak CIBI Dianggap Serba Bisa, Psikolog Ingatkan Orangtua agar Realistis
Anak CIBI Dianggap Serba Bisa, Psikolog Ingatkan Orangtua agar Realistis
Parenting
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau