Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Membangun Zona Nyaman yang Positif untuk Kesehatan Mental

Kompas.com - 24/05/2025, 21:05 WIB
Lintang Pramatyanti,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zona nyaman masih sering disalahartikan sebagai sesuatu yang menghambat perkembangan diri.

Padahal, menurut psikolog klinis Tara de Thouars, zona nyaman bisa membantu individu mengalami perkembangan diri, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat.

“Justru pada saat kita merasa nyaman, di situlah kita akan punya energi untuk mengembangkan diri,” ujarnya pada acara Patchtastic Day 2025 di Dia.lo.gue, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Berada di Zona Nyaman Menghambat Perkembangan Diri, Benarkah?

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan zona nyaman yang aman bagi kesehatan mental dan kesejahteraan diri sendiri.

Berikut empat tips membangun zona nyaman yang positif untuk kesehatan mental.

1. Punya kesadaran diri

Tips pertama yang ditawarkan Tara adalah memiliki kesadaran diri akan kondisi fisik dan mentalnya terlebih dahulu.

Jika belakangan ini kita merasa mudah lelah dan sering terbawa emosi akan hal-hal sepele, bisa saja itu pertanda tubuh dan pikiran sedang memberi sinyal untuk beristirahat.

“Kalau kita sudah capek, kan, berasa ya, kayaknya aku sudah mulai lelah, kayaknya aku marah-marah terus,” kata Tara.

Tara de Thouars, Deera Dewi, Rima Melati, dan Ira pada acara Patchtastic Day 2025 di Dia.lo.gue, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).Kompas.com/LINTANG PRAMATYANTI Tara de Thouars, Deera Dewi, Rima Melati, dan Ira pada acara Patchtastic Day 2025 di Dia.lo.gue, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).

2. Berikan ruang untuk diri sendiri

Setelah memiliki kesadaran akan kondisi fisik dan mentalnya, Tara menyarankan untuk memberi ruang bagi diri sendiri.

Lakukan kegiatan yang membuat diri sendiri merasa nyaman dan tidak diliputi perasaan bersalah, seperti relaksasi atau menjalankan hobi.

“Lakukan hal-hal yang bisa membuat kita comfortable, tanpa diliputi oleh perasaan bersalah dan kecemasan bahwa kita enggak bisa berpindah,” jelasnya.

Baca juga: Mengapa Perlu Meninggalkan Zona Nyaman? Bagaimana Caranya?

3. Belajar hal baru

Tidak ada salahnya untuk mencoba mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah kita eksplorasi.

Proses belajar bisa dimulai dari hal-hal kecil yang masih selaras dengan minat dan kapasitas diri saat ini.

“Kemudian carilah kegiatan-kegiatan baru yang membuat kita nyaman, mencari new things,” ujar Tara.

4. Pikirkan cara mengembangkan diri

Setelah merasa nyaman dengan keadaannya, Tara menyarankan untuk mulai memikirkan cara mengembangkan diri secara aman dan nyaman.

Tanyakan kepada diri sendiri apa yang benar-benar ingin dicapai dan sesuai dengan keinginannya, bukan orang lain.

“Pikirkan kira-kira saya mau ngelakuin apa, untuk aktivitas apa yang bisa saya lakukan untuk lebih bisa mengembangkan diri saya lagi,” ujarnya.

Baca juga: Mengasuh Anak Juga Proses Pengembangan Diri, Kenapa?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau