KOMPAS.com - Meski menyadari bahwa cowok red flag seringkali membawa potensi luka batin dan hubungan toksik, faktanya banyak perempuan tetap merasa tertarik pada cowok red flag.
Sebaliknya, cowok green flag yang lebih sehat secara emosional justru kerap dianggap membosankan. Mengapa demikian? Berikut beberapa alasan yang diungkap para ahli dan hasil penelitian.
Baca juga: Apa Itu Red Flag dalam Hubungan? Tanda Bahaya yang Sering Diabaikan
Menurut Michael R. Cunningham, Ph.D., psikolog dari University of Louisville, cowok red flag cenderung menunjukkan kadar testosteron yang tinggi, yang dikaitkan dengan keberanian dan seksualitas yang kuat.
“Pria seperti ini terlihat sangat maskulin, berani, dan penuh gairah,” ujarnya, dikutip dari Good Housekeeping, Kamis (31/7/2025).
Profesor Psikologi dari Eastern Connecticut State University, Dr. Madeleine A. Fugère menambahkan, perempuan lebih tertarik pada pria maskulin karena dianggap punya daya tarik tersendiri dari segi perilaku dan penampilan.
Dilansir dari Forbes, aura percaya diri cowok red flag bisa terasa memikat, meski sebenarnya sering kali menyembunyikan arogansi atau narsisme.
Studi dalam European Journal of Personality menemukan bahwa narsisme berkaitan dengan daya tarik romantis jangka pendek.
Seorang terapis pasangan, Jeffrey Guenther, LPC menyebut, kepercayaan diri yang berlebih bisa membuat perempuan merasa tertantang untuk mengenal sisi lembut pria tersebut.
Hal ini menciptakan ilusi bahwa mereka bisa "menyelamatkan" atau "mengubah" sang pria.
Banyak cowok red flag menerapkan pola love bombing, yaitu membanjiri pasangan dengan perhatian dan kasih sayang yang intens di awal hubungan, lalu tiba-tiba menjauh.
Pola ini menciptakan efek psikologis intermittent reinforcement, yaitu kondisi ketika rasa sayang diberikan secara tidak konsisten dan membuat pasangan terus berharap.
Baca juga: Ketahui Beda Red Flag dan Green Flag dalam Hubungan Asmara
Studi dalam Journal of Social and Personal Relationships tahun 2022 melaporkan bahwa pola ini bisa menimbulkan traumatic bonding, yaitu keterikatan emosional yang kuat pada orang yang menyakiti.
Sebab, perilaku tersebut membuat otak kamu belajar mengaitkan rasa sakit dan cinta secara bersamaan.
Psikolog Margaret Seide, M.D., menuturkan, perempuan sering kali merasa tertantang untuk membuat cowok red flag berkomitmen.
Ketika berhasil, hal ini memberikan kepuasan emosional tersendiri dan meningkatkan rasa harga diri.