KOMPAS.com - Pernah melihat seseorang yang selalu jatuh cinta pada tipe fisik tertentu, misalnya tinggi, berkulit gelap, dan brewokan? Atau mungkin punya teman yang pacarnya mirip banget dengan mantan, sampai-sampai serasa melihat kembarannya. Fenomena ini dikenal sebagai doppelgänger dating.
Contohnya? Kanye West. Setelah berpisah dari Kim Kardashian, rapper ini berulang kali terlihat berkencan dengan perempuan yang hampir identik dengan mantan istrinya. Bahkan, ia menikahi Bianca Censori, yang sering disebut publik sebagai “kembaran” Kim.
Fenomena ini ternyata punya dasar psikologis. Glenn Geher, profesor psikologi evolusi di Universitas Negeri New York, menjelaskan bahwa ada perdebatan panjang dalam psikologi sosial: apakah manusia cenderung memilih pasangan yang mirip dengan dirinya, atau justru yang berbeda.
Baca juga: Sudah Lama Putus, Kenapa Masih Merasa Terikat dengan Mantan?
Paul W. Eastwick, profesor psikologi di University of California, menambahkan bahwa kecenderungan ini bisa dipengaruhi faktor sederhana yakni kita biasanya berkencan dengan orang yang ada di sekitar.
Karena faktor demografis, orang yang punya latar belakang serupa cenderung tinggal berdekatan dan akhirnya terlihat mirip satu sama lain. Tapi bukan hanya soal lokasi. Daya tarik fisik juga ikut bermain.
“Orang-orang yang menarik cenderung berhasil merayu pasangan yang sama-sama menarik,” kata Eastwick. Jadi, tidak heran kalau pasangan selebritas atau figur publik kerap terlihat sama-sama memesona.
Ada pula teori assortative mating, yaitu kecenderungan memilih pasangan yang mirip dengan diri kita.
Baca juga: Kecocokan Zodiak Berdasarkan Elemen, Mana Pasangan Anda?
Madeleine A. Fugère, profesor psikologi sosial di Eastern Connecticut State University, menyebut bahwa secara evolusi, memilih pasangan dengan gen yang agak mirip, tapi tetap cukup berbeda, bisa menguntungkan bagi keturunan.
Selain itu, otak kita ternyata lebih nyaman dengan hal-hal yang familiar.
“Rangsangan yang sering kita lihat lebih mudah diproses, dan individu yang tampak akrab biasanya lebih cepat menumbuhkan rasa percaya,” ujar Fugère.
Dengan kata lain, tidak aneh kalau banyak orang merasa nyaman atau tertarik pada “kembaran” mantannya, baik secara fisik maupun kepribadian.
Baca juga: Cara Tahu Pasangan Benar-benar Sayang atau Cuma Formalitas
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang