Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usus yang Sehat Pengaruhi Kesehatan Metabolisme dan Mood

Kompas.com - 17/10/2025, 15:04 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Di tengah gaya hidup serba cepat, kita sering lupa bahwa kesehatan pencernaan berawal dari sesuatu yang sederhana yaitu apa yang kita makan setiap hari. Saat usus sehat, seluruh tubuh pun bekerja lebih harmonis, mulai dari metabolisme, fokus, hingga suasana hati.

Pola makan modern yang dipenuhi makanan olahan, gula tambahan, dan lemak tidak sehat perlahan menggerus keseimbangan alami mikrobioma usus, ekosistem penting yang menjaga tubuh tetap bugar dan berenergi. 

"Status kesehatan yang lebih baik, yaitu lebih banyak energi, tidur yang lebih nyenyak, serta fokus yang meningkat, berawal dari pusat tubuh yaitu saluran pencernaan kita," kata Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific, Herbalife, Dr.Vipada Sae-Lao, dalam keterangan pers.

Beralih pada pola makan yang lebih alami dan minim proses bukan sekadar tren clean eating, melainkan langkah nyata untuk memulihkan fungsi pencernaan, mengurangi peradangan, dan mendukung penyerapan nutrisi. 

Baca juga: Suhu Minuman Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental dan Pencernaan

Usus sebagai otak kedua

Usus yang sehat berperan besar dalam sistem imun, metabolisme, bahkan kestabilan emosi. Sekitar 70 persen sel kekebalan tubuh berada di saluran cerna, menjadikannya garis pertahanan pertama terhadap berbagai penyakit. 

"Usus kerap disebut sebagai ‘otak kedua’, sebab saluran pencernaan berkomunikasi erat dengan otak, mengirimkan sinyal untuk mengelola proses pencernaan," ujar Dr.Sae-Lao.

Lapisan saluran pencernaan menjadi rumah bagi beragam mikroorganisme yang membantu mengurai makanan yang tidak dapat kita cerna, memproduksi vitamin penting, dan melindungi dari kuman berbahaya. 

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Kesehatan Usus

ilustrasi kimchi.SHUTTERSTOCK/Nungning20 ilustrasi kimchi.

Mikroba-mikroba ini menjaga kekuatan lapisan usus serta mendukung perkembangan sistem imun, terutama pada tahap awal kehidupan.

Selain itu, usus juga menghasilkan sekitar 90 persen serotonin, hormon yang berpengaruh pada suasana hati dan kesejahteraan mental. 

Baca juga: Benarkah Makanan Bisa Pengaruhi Mood? Ini Penjelasan Dokter

Kembali ke pola makan alami

Ironisnya, salah satu hambatan terbesar untuk kesehatan usus sebenarnya berasal dari makanan yang kita konsumsi. Sebagian besar makanan saat ini cenderung kurang fitonutrien, serat pangan, dan nutrisi penting seperti kalium, magnesium, dan vitamin D.

Dr.Sae-Lao mengatakan, mengembalikan pola makan tradisional dapat menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, sesuatu yang telah didukung pola makan Asia secara alami selama berabad-abad. 

"Di tengah tekanan hidup modern, mangkuk nasi kini kerap tergantikan oleh burger, sayuran kaya serat digeser oleh makanan olahan, dan sup herbal bernutrisi mulai kalah oleh minuman bersoda manis," ujarnya.

Pergeseran pola makan ini berkorelasi dengan meningkatnya  keluhan pencernaan seperti perut kembung, asam lambung, gejala iritasi usus, bahkan gangguan pencernaan yang lebih serius. Tak hanya itu, angka obesitas juga terus meningkat. 

Baca juga: Obesitas Tak Cuma Berat Badan Berlebih, Dokter Ungkap Dampak Seriusnya

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukakn di tahun 2022, sebanyak 2.5 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan. Sementara di Indonesia, menurut World Obesity Atlas, sekitar 13 persen orang dewasa mengalami obesitas.

Menurut Dr.Sae-Lao, kembali pada pola makan tradisional Asia yang kaya sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan makanan fermentasi, sangat direkomendasikan. Seluruh makanan ini menyediakan serat, lemak sehat, dan nutrisi penting yang mendukung pencernaan, kesehatan jantung, dan kebugaran secara menyeluruh. 

"Makanan kaya probiotik seperti kimchi, miso, yogurt, acar, maupun kombucha memperkuat rasa imun dan kesehatan pencernaan. Laporan studi juga membuktikan bahwa rempah seperti jahe, kunyit, bawang putih, dan adas, selain memperkaya rasa dan aroma—bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan pengobatan," katanya.

Baca juga: Ini Kebiasaan Makan yang Diam-diam Merusak Kesehatan Menurut Dokter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau