Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Segar dan Percaya Diri, Ini Tip agar Badan Tidak Bau di Cuaca Panas

Kompas.com - 24/10/2025, 11:24 WIB
Agung Dwi E,
ADM

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sepekan belakangan, sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya, mengalami cuaca panas dengan suhu mencapai  35-37 derajat Celcius.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, fenomena tersebut dipicu oleh gerak semu matahari yang berada di selatan Garis Khatulistiwa dan angin Monsun Australia yang membawa udara kering dan hangat.

“Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari yang lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” tutur Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Rabu (15/10/2025) seperti dikutip dari laman resmi BMKG.

Bagi Anda yang kerap beraktivitas di luar rumah, kondisi ini tentu tidak menyenangkan. Terik sinar matahari kerap membuat tubuh cepat berkeringat.

Bagi sebagian orang, keringat berlebih bisa memunculkan bau badan yang tak sedap dan menurunkan rasa percaya diri.

Baca juga: Cuaca Panas di Indonesia, Ini Kota dengan Suhu Tertinggi Menurut BMKG

Diberitakan Kompas.com, Rabu (15/5/2024), bau badan sendiri disebabkan oleh reaksi bakteri terhadap keringat dan minyak yang diproduksi oleh kulit. Jika kulit terlalu lembap oleh pakaian basah keringat, kolonisasi bakteri semakin meningkat. Akibatnya, bau badan kian tak terelakkan.

Kondisi ini memang wajar terjadi, apalagi di negara beriklim tropis seperti Indonesia yang memiliki suhu tinggi dan kelembapan tinggi sepanjang tahun.

Namun, bukan berarti Anda harus menyerah dengan situasi tersebut. Dengan perawatan tubuh yang tepat dan pemilihan wewangian yang sesuai, tubuh tetap bisa terasa segar dan wangi, meski di tengah terik sinar matahari.

Berikut adalah beberapa tips agar badan tidak bau di cuaca panas yang bisa Anda praktikkan sehari-hari.

1. Mandi dengan sabun antibakteri

Langkah pertama yang paling sederhana adalah menjaga kebersihan tubuh. Mandilah dua kali sehari menggunakan sabun untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau badan. Agar lebih maksimal, gunakan sabun antibakteri.

Fokuskan pada area yang mudah berkeringat, seperti ketiak, punggung, dan lipatan kulit. Setelah mandi, pastikan tubuh benar-benar kering sebelum berpakaian agar bakteri tidak mudah berkembang kembali.

2. Pilih pakaian yang mudah menyerap keringat

Keringat berlebih pada cuaca panas bisa terperangkap di pakaian, menimbulkan lembap, dan memicu aroma tidak sedap. Oleh karena itu, gunakan pakaian berbahan katun, linen, atau serat alami lain yang mudah menyerap keringat dan memungkinkan sirkulasi udara lebih baik.

Dosen Pendidikan Tata Busana di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, menyebut bahwa pakaian yang terbuat dari serat kapas, katun, atau campurannya mudah menyerap keringat karena bersifat higroskopis.

“Salah satu sifat kain yang terbuat dari serat kapas adalah mudah menyerap air dan kuat dalam keadaan basah,” jelasnya.

Jika menggunakan pakaian dari bahan tersebut, lanjutnya, tubuh akan terasa nyaman, meski dalam cuaca panas.

Baca juga: Tips Mix and Match ala Ria Miranda, Kunci Tetap Stylish di Cuaca Panas

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Kisah Cinta Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 29 Tahun Serumah Meski Bercerai
Relationship
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
3 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Orang Lain Menurut Pakar
Relationship
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau