KOMPAS.com – Sepekan belakangan, sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya, mengalami cuaca panas dengan suhu mencapai 35-37 derajat Celcius.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, fenomena tersebut dipicu oleh gerak semu matahari yang berada di selatan Garis Khatulistiwa dan angin Monsun Australia yang membawa udara kering dan hangat.
“Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari yang lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” tutur Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Rabu (15/10/2025) seperti dikutip dari laman resmi BMKG.
Bagi Anda yang kerap beraktivitas di luar rumah, kondisi ini tentu tidak menyenangkan. Terik sinar matahari kerap membuat tubuh cepat berkeringat.
Bagi sebagian orang, keringat berlebih bisa memunculkan bau badan yang tak sedap dan menurunkan rasa percaya diri.
Baca juga: Cuaca Panas di Indonesia, Ini Kota dengan Suhu Tertinggi Menurut BMKG
Diberitakan Kompas.com, Rabu (15/5/2024), bau badan sendiri disebabkan oleh reaksi bakteri terhadap keringat dan minyak yang diproduksi oleh kulit. Jika kulit terlalu lembap oleh pakaian basah keringat, kolonisasi bakteri semakin meningkat. Akibatnya, bau badan kian tak terelakkan.
Kondisi ini memang wajar terjadi, apalagi di negara beriklim tropis seperti Indonesia yang memiliki suhu tinggi dan kelembapan tinggi sepanjang tahun.
Namun, bukan berarti Anda harus menyerah dengan situasi tersebut. Dengan perawatan tubuh yang tepat dan pemilihan wewangian yang sesuai, tubuh tetap bisa terasa segar dan wangi, meski di tengah terik sinar matahari.
Berikut adalah beberapa tips agar badan tidak bau di cuaca panas yang bisa Anda praktikkan sehari-hari.
Langkah pertama yang paling sederhana adalah menjaga kebersihan tubuh. Mandilah dua kali sehari menggunakan sabun untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau badan. Agar lebih maksimal, gunakan sabun antibakteri.
Fokuskan pada area yang mudah berkeringat, seperti ketiak, punggung, dan lipatan kulit. Setelah mandi, pastikan tubuh benar-benar kering sebelum berpakaian agar bakteri tidak mudah berkembang kembali.
Keringat berlebih pada cuaca panas bisa terperangkap di pakaian, menimbulkan lembap, dan memicu aroma tidak sedap. Oleh karena itu, gunakan pakaian berbahan katun, linen, atau serat alami lain yang mudah menyerap keringat dan memungkinkan sirkulasi udara lebih baik.
Dosen Pendidikan Tata Busana di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, menyebut bahwa pakaian yang terbuat dari serat kapas, katun, atau campurannya mudah menyerap keringat karena bersifat higroskopis.
“Salah satu sifat kain yang terbuat dari serat kapas adalah mudah menyerap air dan kuat dalam keadaan basah,” jelasnya.
Jika menggunakan pakaian dari bahan tersebut, lanjutnya, tubuh akan terasa nyaman, meski dalam cuaca panas.
Baca juga: Tips Mix and Match ala Ria Miranda, Kunci Tetap Stylish di Cuaca Panas