JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (Ikapeksi) berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia agar lebih siap bekerja atau magang di Jepang.
"Program yang telah dijalankan dengan menyediakan pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan dunia kerja internasional, termasuk di Jepang. Dengan pelatihan yang matang dan dukungan penuh dari berbagai pihak, peluang pekerja Indonesia untuk berkarier di Jepang semakin terbuka lebar," kata Ketua Umum Ikapeksi Pranyoto Widodo dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).
Menurut Pranyoto, Jepang masih kekurangan tenaga kerja, khususnya di sektor manufaktur seperti pengecoran logam hingga sektor otomotif. Sektor kontruksi di Jepang juga membutuhkan tenaga kerja dengan jumlah besar.
Baca juga: Jepang Impor Beras dari Korsel, Pertama Kalinya dalam 25 Tahun
"Kami hadir untuk mendukung tenaga kerja di Indonesia yang saat ini masih kesulitan dalam mendapatkan kesempatan bekerja. Saat ini, Jepang membuka kesempatan bagi 150.000 tenaga kerja untuk berkarier di sana," paparnya.
Lebih lanjut, calon tenaga kerja yang baru lulus harus mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi bahasa Jepang.
"Sertifikat JLPT N4 Bahasa Jepang adalah bukti resmi yang menunjukkan bahwa pemegangnya telah mencapai level kemampuan bahasa dasar, termasuk pemahaman kosa kata, tata bahasa, pemahaman bacaan, dan pemahaman percakapan. Pengusaha di Jepang sangat menyukai tenaga kerja yang berasal dari Indonesia, peluangnya masih sangat besar," ujarnya.
Pranyoto mengungkapkan, dengan adanya program magang ke Jepang, satu anak yang magang ke Jepang otomatis akan mengurangi tiga orang yang menganggur.
Baca juga: Jepang Hibahkan Kereta Cepat Shinkansen, India Punya Senjata Baru Dongkrak Ekonomi